Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) bekerja sama dengan TNI-AL akan membersihkan ranjau sisa Perang Dunia II di perairan Kabupaten Pulau Morotai, menyusul bakal digelarnya Sail Morotai di daerah itu pada 15 September 2012.

"Jadi para peserta Sail Morotai, termasuk para wisatawan, yang akan hadir pada kegiatan tersebut tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan ranjau siswa Perang Dunia II di sana, karena kita akan bersihkan," kata Ketua Panitia Lokal Sail Morotai,  Muhadjir Albar di Ternate, Selasa.

Di perairan Kabupaten Pulau Morotai banyak terdapat ranjau, bom serta bangkai kapal perang dan pesawat tempur, karena daerah yang terletak dibibir Pasifik itu merupakan pangkalan Sekutu saat malawan Jepang pada Perang Dunia II.

Menurut Muhadjir, ranjau dan bom yang akan dibersihkan di perairan Kabupaten Pulau Morotai hanya pada titik yang akan menjadi lokasi kegiatan Sail Morotai, sedangkan di lokasi lainnya akan dibiarkan saja.

Keberadaan ranjau dan bom di titik yang tidak menjadi lokasi kegiatan Sail Morotai tidak akan diangkat karena selain menjadi bukti sejarah Perang Dunia II, juga menjadi sarana pertahanan bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ia mengatakan, Pemprov Malut bersama Pemkab Pulau Morotai dan seluruh pemkab- pemkot di Malut terus melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan penyelenggaraan Sail Morotai dengan  fokus pada pembenahan berbagai infrastruktur.

Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp500 miliar lebih untuk pembenahan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan bertaraf internasional tersebut, seperti pembenahan Bandara Pitu Trip di Daruba, ibukota Kabupaten Pulau Morotai.

"Pemprov Malut juga telah mengalokasikan anggaran Rp70 miliar lebih melalui APBD untuk mendukung penyelenggaraan Sail Morotai tesebut. Sebagian dari dana itu dimanfaatkan untuk pembenahan infrastruktur yang tidak diakomodir oleh APBN," katanya.

Sejumlah kabupaten di Malut juga telah mengalokasikan anggaran melalui APBD masing-masing untuk mendukung kegiatan tersebut. Pemkab Halmahera Utara misalnya, mengalokasikan anggaran Rp22 miliar, yang sebagian di antaranya juga dimanfaatkan untuk pembenahan infrastruktur.

Pemprov Malut dan seluruh pemkab dan pemkot di Malut bertekad menyukseskan penyelenggaraan Sail Morotai tersebut, karena akan menjadi momentum untuk mempromosikan potensi pariwisata dan investasi sumber daya alamnya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012