Lagos (Antara Maluku) - Seorang penyerang bunuh diri menabrakkan mobilnya yang berisi bom ke pintu gerbang sebuah gereja selama acara kebaktian Minggu di Jos, Nigeria tengah, menewaskan tiga orang dan mencederai puluhan lain, kata beberapa pejabat gereja.

Sejumlah saksi mengatakan, sebuah mobil berwarna hitam menabrak pintu gerbang pagar luar dan meledak beberapa meter dari dinding aula gereja yang memiliki 800 tempat duduk di kota bergolak itu.

Serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian pemboman dan penembakan di Nigeria yang sebagian besar dituduhkan pada kelompok garis keras Boko Haram.

"Penyerang bom mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan terjadi ledakan keras, dan segala sesuatunya hitam," kata pengunjung gereja, Ezekiel Gomos, yang menyatakan melihat sebuah mobil hitam melaju cepat ke arah aula gereja ketika kebaktian telah berlangsung 30 menit.

Gereja itu dipenuhi sekitar 80 persen jemaat pada saat itu dan sebagian besar korban adalah mereka yang datang terlambat.

Juru bicara dinas pelayanan darurat Nigeria Yushau Shuaib mengatakan, tiga orang tewas dan 38 lain cedera. Beberapa pejabat gereja mengatakan, 50 orang cedera dan dirawat di dua rumah sakit.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat (20/1), menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Penembakan juga terjadi di sejumlah daerah kota itu, yang sejauh ini luput dari kekerasan terburuk selama beberapa bulan ini yang dituduhkan pada kelompok muslim garis keras tersebut.

Satu sumber kepolisian Nigeria mengatakan kepada AFP, Kamis (26/1), sekitar 200 orang ditangkap setelah serangan itu.

Sehari sebelumnya, Rabu (25/1), Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang dituduh gagal mengendalikan kekerasan kelompok militan, mencopot kepala kepolisian dengan mengatakan, tokoh baru diperlukan untuk memimpin lembaga itu.

Jonathan mengangkat Mohammed D. Abubakar untuk menggantikan Hafiz Ringim, "sebagai langkah pertama ke arah reorganisasi luas dan reposisi pasukan kepolisian Nigeria untuk membuatnya lebih efektif dan mampu memenuhi tantangan keamanan internal yang muncul", kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan.

Ringim dicopot bersama enam asistennya ketika negara itu diguncang gelombang serangan bom dan penembakan oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram di kota terbesar kedua Kano yang menewaskan sedikitnya 185 orang.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Pewarta: AFP

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012