Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suharsono dan Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan melakukan kunjungan kerja mendadak ke Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah terkait munculnya ketegangan baru antarwarga Porto-Haria sejak Rabu, (7/3).
"Polsek Saparua telah memberikan laporan situasi terkini di Saparua dan sedang mempersiapkan penjemputan Gubernur, Pangdam dan Kapolda," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J. Huwae di Ambon, Kamis.
Ketegangan baru antarwarga Porto-Haria dipicu oleh aksi penembakan orang tak dikenal terhadap sebuah mobil angkot jurusan Kota Saparua dan akibatnya seorang penumpang terkena serpihan peluru di bagian punggung.
"Seorang ibu rumah tangga terkena serpihan peluru dan sedang menjalani perawatan medis di RSUD Saparua dan mendapat tujuh jahitan pada bagian punggung," kata Huwae.
Akibat insiden penembakan ini, terjadi konsentrasi massa di perbatasan dua negeri bertetangga ini dan terjadi bentrokan yang diwarnai aksi penembakan dan peledakan bom rakitan.
Bentrokan ini juga ikut mengganggu aktivitas pelayaran kapal cepat yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Maluku Tengah menuju Pelabuhan Haria.
Sejumlah warga Saparua juga mengaku resah dengan insiden tersebut sehingga mereka minta pihak pemilik kapal tidak bersandar di dermaga Haria tapi dialihkan ke tempat lain yang lebih aman dan tidak ada bentrokan.
"Beberapa hari lalu, polisi juga menahan seorang penumpang kapal cepat yang kedapatan membawa sejumlah amunisi dan magazen serta adanya aksi segerombolan OTK dari arah Gunung Karbouw yang berupaya mengganggu aparat Brimob," kata Kabid Humas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Polsek Saparua telah memberikan laporan situasi terkini di Saparua dan sedang mempersiapkan penjemputan Gubernur, Pangdam dan Kapolda," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J. Huwae di Ambon, Kamis.
Ketegangan baru antarwarga Porto-Haria dipicu oleh aksi penembakan orang tak dikenal terhadap sebuah mobil angkot jurusan Kota Saparua dan akibatnya seorang penumpang terkena serpihan peluru di bagian punggung.
"Seorang ibu rumah tangga terkena serpihan peluru dan sedang menjalani perawatan medis di RSUD Saparua dan mendapat tujuh jahitan pada bagian punggung," kata Huwae.
Akibat insiden penembakan ini, terjadi konsentrasi massa di perbatasan dua negeri bertetangga ini dan terjadi bentrokan yang diwarnai aksi penembakan dan peledakan bom rakitan.
Bentrokan ini juga ikut mengganggu aktivitas pelayaran kapal cepat yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Maluku Tengah menuju Pelabuhan Haria.
Sejumlah warga Saparua juga mengaku resah dengan insiden tersebut sehingga mereka minta pihak pemilik kapal tidak bersandar di dermaga Haria tapi dialihkan ke tempat lain yang lebih aman dan tidak ada bentrokan.
"Beberapa hari lalu, polisi juga menahan seorang penumpang kapal cepat yang kedapatan membawa sejumlah amunisi dan magazen serta adanya aksi segerombolan OTK dari arah Gunung Karbouw yang berupaya mengganggu aparat Brimob," kata Kabid Humas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012