Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pertanian Suswono akan mencanangkan Gerakan Daerah Menanam atau Gerah Tanam di desa transmigrasi, Savana Jaya, kecamatan Wayapo, Kabupaten Buru, pada 14 April 2012.

"Mentan berkunjung ke Savana Jaya untuk mencanangkan Gerah Tanam dan akan melakukan penanaman perdana," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Maluku Syuryadi Sabirin, Sabtu.

Syuryadi Sabirin mengatakan, pencanangan tersebut, berkaitan dengan target pemerintah Indonesia untuk surplus beras sebesar 10 juta ton pada 2014.

"Pemerintah berharap bisa swasembada beras pada 2014, ini juga sesuai dengan target kami, agar nantinya Maluku bisa mencukupi konsumsi di daerah sendiri," katanya.

Sabirin menjelaskan, Pulau Buru yang merupakan lumbung pangan di wilayah timur Indonesia seperti yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Maret 2006, memiliki potensi untuk pengembangan padi sawah seluas 14.000 hektare.

Lahan baku sawah yang ditanam setiap musim, seluas 5.646 hektare dengan produktivitas rata-rata mencapai 4,3 ton gabah kering giling per hektare. Hal ini dinilai masih rendah, karena rata-rata produksi nasional mencapai enam ton gabah kering giling per tahun.

Berdasarkan hasil kajian Balai Pertanian Maluku pada 2010, produktivitas maksimal lahan sawah baku di daerah tersebut, dapat mencapai tujuh ton gabah kering giling per hektare per tahun.

Hasil tersebut dapat dicapai jika memiliki saluran irigasi yang baik, pupuk tersedia, pengendalian hama dan penyakit diantisipasi secara optimal, dan penerapan teknologi budaya dilakukan dengan benar.

"Produksi padi di sini baru mengalami peningkatan sebanyak lima persen dari 83.000 ton gabah kering giling pada 2010, naik menjadi 87.000 ton pada 2011," ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya menargetkan peningkatan produksi sawah di Maluku sebanyak 115.000 ton gabah kering giling pada 2011, sehingga dapat memproduksi 180.000 ton gabah kering giling pada 2014.

"Dengan begitu, Maluku diharapkan bisa berswasembada beras pada 2014, dan tidak lagi memasok dari daerah lainnya," ucapnya.

Sabirin mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan program ekstensifikasi, yakni pencetakan sawah baru sebanyak 20.000 hektare hingga tahun 2014.

Sedangkan program intensifikasi dilakukan dengan meningkatan produktivitas padi sawah, yakni dengan memberikan bantuan benih unggul padi sawah hibrida dan non hibrida, optimasi lahan berupa pemberian sarana produksi bagi areal yang produktivitasnya masih rendah.

Selain itu, Distan Maluku akan memperbaiki infrastruktur persawahan, merehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi, dan pengembangan jalan usaha tani.

"Kami telah mencetak sawah baru seluas 2.500 hektar. Rencananya akan dilakukan lagi pada tahun ini untuk lahan seluas 2.800 hektare," katanya.

Ia menambahkan, untuk mencapai target swasembada, pihaknya akan membentuk satuan brigade proteksi dan regu pengendali hama dan penyakit di tiap sentra produksi padi, dengan menyiagakan obat tanaman dengan target luas serangan hama tidak lebih dari lima persen.

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) petani juga akan ditingkatkan melalui pelatihan dalam bentuk sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), agar pengetahuan dan ketrampilan petani tentang budidaya lebih meningkat.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012