Islamabad (Antara Maluku) - Sebuah pesawat penumpang Pakistan yang membawa 127 orang jatuh dalam cuaca buruk ketika akan melakukan pendaratan di Islamabad, Jumat, dan tidak ada tanda-tanda mengenai korban yang selamat.
Pesawat Boeing 737 itu, yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan lokal Bhoja Air, sedang terbang menuju ibu kota Pakistan itu dari Karachi, kota terbesar dan bisnis, ketika kecelakaan itu terjadi.
Pesawat tersebut jatuh sekitar sembilan kilometer dari bandara internasional di Islamabad.
Pejabat penerbangan Pervez George tidak memberikan penjelasan terinci mengenai korban. Namun, sejumlah petugas penyelamat yang menyisir medan berlumpur di lokasi kecelakaan, mengatakan, tidak ada peluang untuk menemukan korban yamg selamat.
Serpihan-serpihan tubuh, dompet dan kaca mata berserakan di antara puing-puing pesawat yang tersebar di kawasan permukiman kecil di luar Islamabad.
Penduduk mengatakan, mereka melihat kobaran api di angkasa ketika pesawat itu jatuh. Bagian-bagian dari pesawat itu menghantam sejumlah tiang listrik, yang mengakibatkan aliran listrik di daerah itu padam.
Bhoja Air mengatakan, pesawat itu jatuh ketika mendekati Islamabad dalam cuaca buruk. Tidak ada indikasi dari pemerintah bahwa pesawat itu mungkin jatuh akibat permainan kotor.
Televisi pemerintah melaporkan, seluruh rumah sakit di Islamabad dan kota berdekatan Rawalpindi disiagakan setelah kecelakaan itu.
Kecelakaan besar terakhir di Pakistan terjadi pada Juli 2010 ketika sebuah pesawat penumpang komersial yang dioperasikan AirBlue yang membawa 152 orang jatuh di kawasan perbukitan yang menghadap Islamabad.
Pada 2006, sebuah pesawat perusahaan penerbangan Pakistan International Airlines jatuh di dekat kota Multan, Pakistan tengah, menewaskan 45 orang. (M014)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Pesawat Boeing 737 itu, yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan lokal Bhoja Air, sedang terbang menuju ibu kota Pakistan itu dari Karachi, kota terbesar dan bisnis, ketika kecelakaan itu terjadi.
Pesawat tersebut jatuh sekitar sembilan kilometer dari bandara internasional di Islamabad.
Pejabat penerbangan Pervez George tidak memberikan penjelasan terinci mengenai korban. Namun, sejumlah petugas penyelamat yang menyisir medan berlumpur di lokasi kecelakaan, mengatakan, tidak ada peluang untuk menemukan korban yamg selamat.
Serpihan-serpihan tubuh, dompet dan kaca mata berserakan di antara puing-puing pesawat yang tersebar di kawasan permukiman kecil di luar Islamabad.
Penduduk mengatakan, mereka melihat kobaran api di angkasa ketika pesawat itu jatuh. Bagian-bagian dari pesawat itu menghantam sejumlah tiang listrik, yang mengakibatkan aliran listrik di daerah itu padam.
Bhoja Air mengatakan, pesawat itu jatuh ketika mendekati Islamabad dalam cuaca buruk. Tidak ada indikasi dari pemerintah bahwa pesawat itu mungkin jatuh akibat permainan kotor.
Televisi pemerintah melaporkan, seluruh rumah sakit di Islamabad dan kota berdekatan Rawalpindi disiagakan setelah kecelakaan itu.
Kecelakaan besar terakhir di Pakistan terjadi pada Juli 2010 ketika sebuah pesawat penumpang komersial yang dioperasikan AirBlue yang membawa 152 orang jatuh di kawasan perbukitan yang menghadap Islamabad.
Pada 2006, sebuah pesawat perusahaan penerbangan Pakistan International Airlines jatuh di dekat kota Multan, Pakistan tengah, menewaskan 45 orang. (M014)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012