Komisi III DPRD Maluku memperjuangkan  pembangunan Jembatan Wae Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah yang ambruk akibat bencana alam banjir dialokasikan dalam APBN.

"Jembatan Wae Kawanuwa sangat strategis karena berada di ruas jalan trans Pulau Seram yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur," kata Ketua Komisi III DPRD Maluku Richard Rahakbauw di Ambon, Jumat.

Menurut dia, komisi III telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar jembatan tersebut bisa segera diperbaiki dengan menggunakan sumber dana dari APBN.

Komisi III telah melakukan pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Tehoru dan Teluti yang tergabung dalam paguyuban mereka serta pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai Maluku.

"Selanjutnya komisi mengagendakan pertemuan dengan Kementerian PUPR maupun Kementerian Perhubungan untuk memperjuangkan dana perbaikan jembatan tersebut," tandas Richard.

Usai ambruknya dua bentangan jembatan tersebut pada Senin, (20/7) tim dari Kementerian PUPR dipimpin Direktur Pembangunan Jembatan, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI, Budi Harimawan Sumihardjo juga telah mendatangi lokasi tersebut.

Dalam peninjauan lapangan tersebut, Budi Harimawan juga didampingi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku S. Bambang Widyarta.

Kemudian upaya pemerintah membangun jembatan darurat saat itu belum bisa dilakukan akibat kondisi cuaca yang sangat buruk dan luapan air banjir belum menurun.

Warga yang hendak melintasi kawasan tersebut harus menggunakan jasa angkutan laut berupa perahu ketinting dan speedboat untuk menyeberang.

 Jembatan Kawanua  putus akibat banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (9/7) malam. Jembatan Kawanua sepanjang 480 meter ini mengalami kerusakan sekitar dua bentangan atau 150 meter akibat derasnya banjir..  

Menurut laporan yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah Abdul Latif Key kepada BNPB, banjir terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayahnya beberapa hari. Sampai saat ini, aktifitas masyarakat masih belum bisa dilakukan di area sungai, baik pengguna transportasi maupun pejalan kaki,

Jembatan tersebut merupakan akses utama warga dari Kecamatan Tehoru di Kabupaten Maluku Tengah menuju Kecamatan Siwalalat di Kabupaten Seram Bagian Timur. Dengan begitu, akses Trans Pulau Seram sementara waktu hanya  dapat ditempuh melalui jalur laut.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023