Ternate (Antara Maluku) - Warga di kaki Gunung Dokuno, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut), yang mengungsi menyusul adanya letusan di gunung itu, memutuskan kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Halmahera Utara Yudhi H ketika dihubungi di Tobelo, Rabu mengatakan, mereka (warga) memutuskan kembali ke rumah masing-masing setelah mengetahui bahwa letusan Gunung Dokuno tak membahayakan warga di sekitarnya.

Lebih dari 300 jiwa warga di sejumlah desa di kaki Gunung Dokuno Selasa (29/5) mengungsi ke Galela dan Kota Tobelo karena kuatir gunung itu akan terus mengeluarkan letusan yang membahayakan mereka.

Menurut Yudhi, pihaknya Selasa kemarin telah melakukan langkah-langkah untuk membantu para pengungsi tersebut, seperti menyiapkan posko penampungan di Galela dan Kota Tobelo serta memberikan bantuan bahan makanan siap saji.

Namun, ketika para pengungsi tersebut memilih kembali ke rumah masing-masing BPBD Halmahera Utara tidak menghalangi, apalagi sesuai penjelasan pihak Pemantau Gunung Api Dokuno bahwa aktivitas gunung itu tidak membahayakan bagi warga di sekitarnya.

"Kami telah mengimbau kepada warga di kaki Gunung Dokuno agar jangan mudah percaya dengan isu-isu yang menyebutkan bahwa gunung itu akan meledak hebat. Penjelasan yang harus dijadikan patokan adalah dari pihak Pemkab Halut," ucapnya.

Situasi di Kota Tobelo dan di sekitarnya hari ini masih diguyur abu vulkanik Gunung Dokuno, namun tidak setebal hari-hari sebelumnya dan masyarakat setempat sudah mulai berkativitas, begitu pula siswa sudah kembali bersekolah.

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dokuno Iwan mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Dokuno terus menunjukan penurunan, namun dari kawah gunung itu masih keluar asap disertai abu yang intensitasnya semakin berkurang.

Pada Selasa dini hari ada suara gemuruh agak keras di kawah Gunung Dokuno disertai keluarnya asap dan abu, tapi tidak membahayakan bagi warga di sekitarnya, sehingga warga di kaki gunung itu seharusnya tidak perlu mengungsi.

"Aktivitas vulkanik Gunung Dokuno sudah menunjukan karakteristik yang sulit ditebak sejak 2003. Sejak saat itu Gunung Dokuno sering mengeluarkan suara gemuruh dan abu, tapi sebenarnya tak membahayakan warga sekitarnya," ujar Iwan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012