Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara akan membangun maggot center di setiap kelurahan untuk mengatasi masalah sampah di kota tersebut.
Kabid Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, Senin mengatakan pihaknya telah melakukan proyeksi jika di setiap kelurahan dibangun maggot center akan terjadi penghematan sampah organik hingga 50 ton per hari, artinya sampah sebanyak itu tidak lagi dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome Kota Ternate.
"Dengan maggot maka hasil produksi sampah bisa dimanfaatkan dan bisa terjadi penghematan sampah yang sebelumnya setiap hari dibuang di TPA.
Dalam kesempatan itu, kata Syarif Tjan, DLH juga terus mengantisipasi berbagai masalah sampah dan pencemaran lingkungan melalui sosialisasi kepada para pelaku usaha dan warga setempat.
Baca juga: DLH Kota Ternate intensifkan edukasi penanganan sampah kepada warga
Untuk itu, DLH telah menggandeng pengusaha perbengkelan dan pemangku kepentingan, untuk mensosialisasikan terkait bahaya pencemaran lingkungan, terutama pembuangan limbah B3.
Bahkan, saat ini pihaknya fokus untuk mensosialisasikan terkait bahaya limbah B3, berupa oli bekas yang dibuang melalui drainase, katanya.
"Kami terus berupaya mengantisipasi terjadi kerusakan lingkungan karena ada laporan jika drainase ditemukan adanya pembuangan oli bekas dan mengalir ke laut karena terbawa air saat musim hujan ," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya Perwali yang bisa digunakan dan DLH akan lakukan pendampingan antisipasi terjadi pencemaran lingkungan
Baca juga: Pemkot Ternate bangun 25 TPS Tematik atasi masalah sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Kabid Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, Senin mengatakan pihaknya telah melakukan proyeksi jika di setiap kelurahan dibangun maggot center akan terjadi penghematan sampah organik hingga 50 ton per hari, artinya sampah sebanyak itu tidak lagi dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome Kota Ternate.
"Dengan maggot maka hasil produksi sampah bisa dimanfaatkan dan bisa terjadi penghematan sampah yang sebelumnya setiap hari dibuang di TPA.
Dalam kesempatan itu, kata Syarif Tjan, DLH juga terus mengantisipasi berbagai masalah sampah dan pencemaran lingkungan melalui sosialisasi kepada para pelaku usaha dan warga setempat.
Baca juga: DLH Kota Ternate intensifkan edukasi penanganan sampah kepada warga
Untuk itu, DLH telah menggandeng pengusaha perbengkelan dan pemangku kepentingan, untuk mensosialisasikan terkait bahaya pencemaran lingkungan, terutama pembuangan limbah B3.
Bahkan, saat ini pihaknya fokus untuk mensosialisasikan terkait bahaya limbah B3, berupa oli bekas yang dibuang melalui drainase, katanya.
"Kami terus berupaya mengantisipasi terjadi kerusakan lingkungan karena ada laporan jika drainase ditemukan adanya pembuangan oli bekas dan mengalir ke laut karena terbawa air saat musim hujan ," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya Perwali yang bisa digunakan dan DLH akan lakukan pendampingan antisipasi terjadi pencemaran lingkungan
Baca juga: Pemkot Ternate bangun 25 TPS Tematik atasi masalah sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023