Ambon (Antara Maluku) - Aktivitas pergeseran tanah di kawasan lereng Batugajah, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon), Maluku, sampai saat ini masih terus berlangsung.

Pantauan ANTARA di Ambon, Senin, pergeseran tanah ini terlihat dari semakin melebarnya keretakan dinding rumah warga yang kain membesar serta runtuhnya tembok pagar Gereja Kemah Injili Indonesia (GKII) di kawasan RT 04/02 Kelurahan Batugajah secara tiba-tiba.

Puluhan rumah warga yang posisinya terletak di lereng bukit dengan kemiringan sekitar 80 derajat ini mengalami retakan dan lantainya hancur, bahkan ditemukan lubang yang menganga dengan kedalaman yang tak terukur di dalam rumah penduduk.

"Kami pernah memasukan sebatang bambu panjang ditambah tali plastik rafia gulungan besar tapi tidak menyentuh bagian dasar. Bahkan seekor ayam hidup yang sengaja dilepas  juga tidak diketahui sedalam berapa meter lubang tersebut, dan ngerinya lagi dari dalam lubang itu terdengar suara air yang mengalir," kata Jhon Sugiyono, salah satu warga Batugajah.

Pergeseran tanah ini disebabkan kondisi kemiringan lereng yang curam ditambah banyaknya rumah penduduk yang berkonstruksi beton.

Belum lagi terdapat banyak pepohonan besar dan struktur tanah yang semakin renggang membuat ketidakstabilan.

Ketua RT 04/02 Kelurahan Batugajah, Herman Wenno menuturkan, kondisi tanah yang terbelah antara 50 - 70 Cm dan tidak diketahui kedalamannya ini sudah terjadi sejak kegiatan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Ambon pekan lalu.

"Keretakan tanah di kawasan ini memanjang berbentuk formasi huruf 'V' dan kalau terjadi longsoran akibat hujan atau gempa bumi, maka ratusan rumah dari kawasan lereng akan runtuh dan menutup ratusan rumah yang ada di bagian bawah dekat bantaran sungai," katanya.

Sehingga jumlah warga yang mengungsi saat ini kemungkinan bisa bertambah dari 205 jiwa.

"Sekarang ini warga RT 02/02, RT 03/02 dan RT 04/02 yang sudah mengungsi ke gedung olah raga milik PT. PLN (Persero) wilayah Maluku. Kalau siang hari ada sebagian pria dan wanita dewasa yang kembali ke rumah mereka tapi seluruh perabotannya sudah diungsikan," katanya.

Sementara Ketua DPRD Kota Ambon, Rein Toumahuw bersama pimpinan dan anggota komisi III meninjau para pengungsi di gedung olah raga milik PLN.

"Kedatangan kami untuk melihat kondisi warga yang mengungsi apakah mereka kesulitan mendapatkan pelayanan makan, air bersih dan kebutuhan pokok lainnya atau tidak," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012