Ternate (Antara Maluku) - Nama Komodor Leo Wattimena (almarhum) diusulkan untuk bandara peninggalan sekutu pada Perang Dunia II di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang saat ini bernama Bandara Pitu Trip Daruba.

"Usulan tersebut telah diajukan oleh Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) kepada Kepala Staf AU Marsekal Imam Sufaat," kata seorang anggota LVRI Komodor Udara (Purn) A Andoko di Ternate, Selasa.

Menurut dia, Kepala Staf AU sudah menyetujui usulan LVRI tersebut dan diharapkan setelah penyelenggaraan Sail Morotai nama Leo Wattimena sudah bisa diresmikan menjadi nama bandara di Pulau Morotai tersebut.

Ia mengatakan, ada dua alasan LVRI mengusulkan nama Leo Wattimena menjadi nama bandara di Morotai tersebut, pertama karena merupakan pejuang asal Maluku dan menjabat Wakil Panglima II Komando Pembebasan Irian Barat dari kolonial.

Leo Wattimena saat itu bersama pasukannya menjadikan bandara di Morotai sebagai pangkalan tolak menyerang musuh yang saat itu menguasai Irian Barat (Papua).

"Untuk mengenang jasanya, sangat layak namanya diabadikan menjadi bandara di Morotai," katanya.

Dikatakan, Leo Wattimena saat itu lama tinggal di Pulau Morotai dan merupakan satu-satunya tokoh asal Maluku yang gigih dalam mempertahankan negara Indonesia dari kolonialisme.

Sebelumnya, Gubernur Malut Thaib Armaiyn mengatakan, Pemprov Malut telah sepakat dengan Mabes TNI AU dan Kementerian Perhubungan memanfaatkan bandara di Daruba Morotai untuk penerbangan komersial.

Karena itu, Pemerintah Pusat sejak 2012 telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp20 miliar untuk pembenahan bandara tersebut, di antaranya penambahan landasan sehingga bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 seri 300.

"Morotai nantinya menjadi daerah industri perikanan, sehingga pemanfaatan Bandara Pitu Trip Daruba, untuk penerbangan komersial sangat dibutuhkan," katanya.

Apalagi setelah penyelenggaraan Sail Morotai diperkirakan akan semakin banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Morotai dan mereka pasti akan lebih memilih transportasi udara.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012