Kefamenanu (Antara Maluku) - Pemerintah Federal Australia siap menghidupkan lagi hubungan dengan Pemerintah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam konsep kota kembar "sister city" yang pernah terjalin pada 2006 silam.

"Pemerintah Federal Australia siap hidupkan kembali konsep kota kembar antara Kota Kupang dan Palmerston," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Minggu.

Greg Moriarty, berkunjung ke Kefamenanu dan beberapa daerah lain di provinsi kepulauan itu, untuk meninjau berbagai program pembangunan yang didanai oleh lembaga bantuan Australia (AusAID).

Menurut dia, sister city adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.

Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota.

Hubungan kota kembar sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan, ujarnya.

Dan karena itu, ujarnya, menjadi penting jika konsep sister city yang selama ini sudah terjalin antara Kota Palmerston dan Kota Kupang, dihidupkan kembali untuk kepentingan kerja sama yang lebih baik dan lebih bersahabat.

Selain pengembangan sister city di Kota Kupang, Pemerintah Australia kata Greg, juga terus membuka kerja sama yang lebih luas dengan Pemerintah Indonesia di segala bidangnya, demi kemajuan masyarakat di dua negara.

Saat ini, kata dia, investasi yang dilakukan pemerintah Australia di Indonesia melalui investor, sudah mencapai nilai Rp6 triliun dengan nilai perdagangan mencapai 13 miliar dolar Australia.

"Pemerintah mencatat hingga saat ini sudah ada 400 lebih pengusaha Autralia yang melakukan investasi di Indonesia," kata Greg.

Dia berharap kerja sama di bidang ekonomi, akan terus berjalan untuk memberikan kesejahteraan bagi kedua negara yang sudah masuk dalam kelompok G-21.

Wali Kota Kupang, Jonas Salean yang dihubungi terpisah mengaku, telah membicarakan kemungkinan dihidupkan lagi sister city yang pernah terjalin dengan Pemerintah Australia khususnya Kota Palmerston.

Sejak 2006 silam, kata mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang itu, hubungan kerja sama Pemerintah Kota Kupang dengan Kota Palmerston sudah dibangun, dalam bidang olahraga, kepemudaan, dan pariwisata.

"Namun entah mengapa, sejak 2007 silam, hubungan itu tidak diteruskan lagi. Karena itu kita akan hidupkan kembali," kata dia.

Menurut Salean, dengan adanya hubungan kedua kota dalam negara yang berbeda tersebut, telah memberikan dampak yang sangat postif bagi pengembangan ekonomi masyarakat di daerah ini.

"Jika hubungan itu tetap kita jalin dan banyak warga Palmerston datang, mereka bisa kita suguhkan paket wisata dan paket lainnya yang dari aspek ekonomis menguntungkan. Ini positif," kata Salean.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, Pemerintah Kota Kupang akan mengutus sebuah tim ke Palmerston untuk membicarakan hal-hal yang bersifat lebih detail dan mendalam dengan Pemerintah Kota Palmerston.

"Saya sudah ketemu Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty untuk bicarakan hal ini dan mendapatkan respon yang positif," kata Salean.

Dengan dihidupkannya kembali hubungan sister city tersebut, kata Salean, Pemerintah Kota Kupang akan segera meminta sejumlah maskapai penerbangan yang ada untuk bisa membuka jalur Kupang-Dili-Darwin, agar bisa memperpendek hubungan transportasi yang ada.

"Kita tidak perlu lagi transit Denpasar untuk ke Australia, langsung dari Kupang pun jadi," kata Salean.

Pewarta: ANTARA

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012