Ambon (ANTARA) - Kota Havana, Kuba, dan Kota Ambon, Indonesia, menjajaki kerja sama "sister city" atau kota kembar di bidang musik dan pendidikan.
"Kita akan melakukan MOU antara pemerintah Indonesia dan Kuba terkait sister city Ambon- Havana, " kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuba Nana Juliana dalam webinar G-Cinc Expert Series, yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) RI, Senin.
Dikatakannya, Indonesia dan Kuba telah menjalin hubungan selama 60 tahun, terbukti dengan saling mendukung dalam setiap kegiatan internasional.
Hubungan diplomatik antara dua negara secara resmi didirikan pada tanggal 22 Januari 1960 yang ditandai dengan kunjungan presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, ke Ibu Kota Kuba, Havana
Presiden Soekarno juga merupakan teman dekat Perdana Menteri Fidel Castro, sehingga kedatangan Soekarno ke Kuba menjadi awal hubugan diplomatik Indonesia - Kuba.
"Karena itu dukungan kerja sama 'sister city' Havana dan Ambon ke depan tidak hanya di bidang musik tetapi juga pendidikan, " ujarnya.
Diakuinya, Wali Kota Havana juga menyambut kerja sama dengan kota Ambon dan akan memfasilitasi berbagai kerja sama.
Ambon maupun Havana dianugerahi UNESCO sebagai kota musik dan kota kreatif masing-masing pada Oktober 2019.
Kolaborasi ini akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar masyarakat.
Sementara itu Dubes Kuba untuk Indonesia Tania Velazquez mengatakan, Soekarno merupakan kepala negara pertama yang datang ke Kuba setelah revolusi Kuba.
Dengan warisan dari pemimpin yang terdahulu maka pihaknya akan tetap memperkuat kerja sama antara Kuba dan Indonesia.
"Kami akan tetap melanjutkan kerja sama Kuba dan Indonesia melalui sister city Havana dan Ambon," ucapnya.