Ternate (Antara Maluku) - Batik Maluku Utara menjadi pakaian seragam para Jamaah Calon Haji (JCH) daerah itu untuk memudahkan saling mengenal selama di Tanah Suci Mekah.

"Jadi pakaian seragam JCH Malut selama berada di Tanah Suci ada dua, yakni pakaian batik nasional dan pakaian batik Malut," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Malut Taher Abdullah di Ternate, Selasa.

Batik Malut memiliki corak yang khas, terutama dari segi motif berupa buah pala dan cengkih. Penggunaan motif pala dan cengkih pada batik Malut itu merupakan simbol dari potensi Malut sebagai penghasil pala dan cengkih sejak ratusan tahun silam.

Ia mengatakan, penggunaan batik Malut sebagai pakaian seragam JCH tersebut, selain untuk memudahkan para JCH Malut saling mengenal selama di Tanah Suci, juga sekaligus untuk mempromosikan potensi Malut di sana.

JCH Malut yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 1.071 orang, belum termasuk tenaga pendamping sebanyak 15 orang dan mereka diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Embarkasi Haji Makassar tanggal 3-5 Oktober 2012.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Malut, Suryati Armaiyn mengatakan, pihaknya terus mendorong pengembangan batik Malut, di antaranya dengan cara terus memberdayakan para perajin batik di daerah ini.

Selain itu, Tim Penggerak PKK Malut juga secara rutin menggelar pameran batik Malut, sebagai upaya lebih memperkenalkan keberadaannya sekaligus meningkatkan pemasarannya baik di wilayah Malut maupun di luar Malut.

"Batik Malut saat ini telah menjadi salah satu cendera mata yang selalu dibeli para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri saat berkunjung di Malut, karena batik Malut dinilai sangat khas, terutama dari segi motif," katanya.

Batik Malut umumnya diproduksi secara tradisional dan ini yang mengakibatkan harga jualnya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan batik dari Jawa, yang umumnya menggunakan teknologi sablon dalam pembuatannya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012