Ambon (ANTARA) - Penjabat Bupati Maluku tengah (Malteng) Provinsi Maluku yang baru dilantik Rakib Sahubawa mengemukakan bahwa selama masa jabatan yang diembannya Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berkomitmen menangani kemiskinan ekstrem, inflasi, dan persoalan stunting di kabupaten itu.
“Penanggunalangan kemiskinan ekstrem akan dilakukan oleh seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Malteng melalui pendataan anak-anak yatim, piatu, janda, dan lansia untuk selajutnya diberikan bantuan oleh pemerintah,” ujar Rakib Sahubawa di Ambon, Rabu.
Menurut Rakib, cara tersebut diyakini dapat efektif apalagi dengan keterlibatan seluruh OPD dan pemangku keentingan terkait yang akan membantu dari segala aspek.
Apalagi kata Rakib berdasarkan data hasil survei yang dilakukan saat ia menjadi Sekda Maluku tengah, angka kemiskinan di Maluku tengah turun hingga 2,38 persen dari 19,84 persen pada 2021 menjadi 17.48 persen pada 2022.
Baca juga: Pemkab Malteng studi tiru percepatan transformasi digital di Ambon tingkatkan layanan publik
Ia melanjutkan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Maluku tengah, pihaknya akan menugaskan OPD terkait untuk turun langsng ke desa-desa dalam rangka edukasi dan pendampingan terkait penting pemenuhan gizi yang cukup khususnya kepada remaja dan ibu-ibu hamil.
“Untuk sunting juga nantinya semua OPD terkait akan turun langsung ke desa-desa demi menjalankan program pemerintah yang sering kita sebut dengan ‘Potong pele stunting’ atau mencegah stunting,” tuturnya.
Saat ini Kabupaten Maluku tengah menempati urutan kelima dalam data prevalensi stunting dengan angka 27 persen diantara 11 kabupaten dan kota di Maluku berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI.
Tak hanya itu, untuk pengendalian laju inflasi di Kabupaten Maluku tengah, Sahubawa mengaku pihaknya akan menjaga stabilisasi harga pangan yang dijual di pasar tradisional maupun pasar modern seperti supermarket.
“Karena berbicara persoalan pangan, Maluku tengah adalah penyangga bahan pangan hasil perkebunan dan pertanian lokal untuk masuk ke Kota Ambon. Untuk itu harga-harga bahan pangan di Maluku tengah sendiri harus stabil,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Malteng serahkan ribuan bibit perkebunan untuk warga Haruku