Ternate (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) kembali menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang berada di dua kecamatan yang terdampak banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Rais Musa dihubungi dari Ternate, Selasa mengatakan dua kecamatan yang terdampak banjir sejak Jumat (15/9) diantaranya Kecamatan Weda Tengah Desa Waekob dan Kulo Jaya serta Kecamatan Weda Utara di Desa Sagea serta Trans Waleh.
Ia menyebutkan adapun masyarakat yang terdampak yang berada Desa Waekob dan Kulo Jaya sebanyak 42 kepala keluarga (KK), di Desa Sagea berjumlah 25 KK dan Waleh 78 KK.
"Untuk Desa Kiya, Sorono dan Fritu yang terdampak akan diserahkan bantuan pada esok hari,” katanya.
Baca juga: Pemkab Halteng usulkan bangun SPBU di kawasan 3T
Sedangkan, bantuan yang diserahkan di kecamatan di dua kecamatan Weda Tengah dan Utara berupa beras, gula pasir, mie instan, telur, air mineral, kopi, teh, minyak kelapa dan tikar.
"Semoga bantuan yang di serahkan dapat bermanfaat dan dapat meringankan beban dalam menghadapi musibah, kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapi musibah," katanya.
Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh staf Ahli Pemkab Halmahera Tengah, Hasanur, Staf Ahli bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM, Mokhtar Hasanur dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Setda Halteng Ridwan Muhammad, mewakili Pj Bupati Halteng Ikram M Sangadji dan didampingi Wakil BPBD Rais Musa.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Halteng melaporkan, banjir dan longsor melanda kecamatan Weda Timur pada Senin, mengakibatkan ruas jalan menghubungkan Kecamatan Weda -Patani terputus.
Baca juga: Pemkab Halteng minta pengurus Apdesi kelola ADD sesuai peruntukan
Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Rais Musa mengatakan banjir melanda dua desa mengakibatkan ratusan rumah terendam dan jalan antara Weda menuju Kecamatan Patani terputus sejak Jumat (15/9).
Selain itu, longsor di antara jalan Yeke - Messa, titik longsor berada di delapan titik sehingga akses jalan dari Yeke menuju Messa terputus dan tidak bisa dilewatkan baik roda dua dan empat.
Sehingga masyarakat tidak bisa melewati, mulai dari titik pertama terjadinya longsor sampai di titik delapan dengan menempuh waktu sekitar 6 km, ujarnya.
Hujan yang menyebabkan longsor dan banjir, juga mengakibatkan lampu padam total sekitar sembilan buah tiang listrik roboh sehingga warga tidak bisa beraktivitas.
Ia mengatakan, ada sekitar ratusan rumah terendam banjir bukan hanya rumah warga ada juga fasilitas seperti puskesmas dan sekolah, bahkan sampai saat ini banjir sudah surut namun akses jalan terputus karena longsor antara Yeke dan Messa.
Dia menambahkan, longsor juga mengakibatkan jalan Yeke – Messa tidak bisa dilewati oleh masyarakat yang hendak pergi ke Kecamatan Weda dan sebaliknya.
Baca juga: Pemkab Halteng dorong petani padi kembangkan produksi padi