PT Pertamina melalui Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comersial and Trading Regional Papua- Maluku meminta aparat kepolisian terutama di Pulau Halmahera untuk menindak tegas dan memberantas mafia BBM di kawasan kepulauan.
Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comersial and Trading Regional Papua Maluku Edy Mangun dihubungi di Ternate, Senin mengatakan, PT Pertamina mendukung upaya aparat kepolisian dalam memberantas mafia BBM di Pulau Halmahera.
Ia menyampaikan pihaknya secara kelembagaan memberikan apresiasi kepada Kapolres Halut AKBP. Moh. Zulfikar Iskandar yang berani memberantas mafia migas di wilayah hukum polres setempat.
"Harapan saya persoalan ini harus dibawa hingga ada keputusan hukum guna memberikan efek jera kepada oknum-oknum yang terlibat," kata Edy.
Dia mengatakan, masalah izin dari SPBU Wari yang saat ini terlibat dugaan tindak kriminal tentu ada sanksi tegas menunggu proses dari kepolisian.
"Jika keterlibatan lebih dalam maka sanksi yang diberikan tergantung hasil penyelidikan," kata dia.
"Bisa saja akan dicabut izin tergantung dari proses hukum kepolisian yang akan menjadi acuan rekomendasi," ujarnya.
Sebelumnya, Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Wari Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara di pasang garis polisi oleh pihak kepolisian setempat.
Berdasarkan pantauan di lapangan terlihat nosel pengisian BBM Subsidi dipasang garis polisi.
"Sekitar dua hari lalu polisi datang memasang garis polisi pada mesin pompa pengisian BBM subsidi jenis pertalite," ujar Rustam salah satu pelanggan yang terlihat antri di SBPU Wari.
Sementara itu, Admin SPBU Wari Kifli Langi ketika dikonfirmasi terkait dengan adanya pemasangan garis polisi karena ada dugaan tindak kriminal penjualan BBM subsidi kepada oknum menggunakan mobil dengan tanki rakitan dan keluar masuk areal SBPU secara berulang kali.
Ia mengetahui pengisian BBM dilakukan oleh penjual eceran di areal yang berdekatan dengan SPBU Wari menggunakan galon atau jerigen.
Kemudian ada laporan sehingga polisi turun dan memasang garis polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comersial and Trading Regional Papua Maluku Edy Mangun dihubungi di Ternate, Senin mengatakan, PT Pertamina mendukung upaya aparat kepolisian dalam memberantas mafia BBM di Pulau Halmahera.
Ia menyampaikan pihaknya secara kelembagaan memberikan apresiasi kepada Kapolres Halut AKBP. Moh. Zulfikar Iskandar yang berani memberantas mafia migas di wilayah hukum polres setempat.
"Harapan saya persoalan ini harus dibawa hingga ada keputusan hukum guna memberikan efek jera kepada oknum-oknum yang terlibat," kata Edy.
Dia mengatakan, masalah izin dari SPBU Wari yang saat ini terlibat dugaan tindak kriminal tentu ada sanksi tegas menunggu proses dari kepolisian.
"Jika keterlibatan lebih dalam maka sanksi yang diberikan tergantung hasil penyelidikan," kata dia.
"Bisa saja akan dicabut izin tergantung dari proses hukum kepolisian yang akan menjadi acuan rekomendasi," ujarnya.
Sebelumnya, Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Wari Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara di pasang garis polisi oleh pihak kepolisian setempat.
Berdasarkan pantauan di lapangan terlihat nosel pengisian BBM Subsidi dipasang garis polisi.
"Sekitar dua hari lalu polisi datang memasang garis polisi pada mesin pompa pengisian BBM subsidi jenis pertalite," ujar Rustam salah satu pelanggan yang terlihat antri di SBPU Wari.
Sementara itu, Admin SPBU Wari Kifli Langi ketika dikonfirmasi terkait dengan adanya pemasangan garis polisi karena ada dugaan tindak kriminal penjualan BBM subsidi kepada oknum menggunakan mobil dengan tanki rakitan dan keluar masuk areal SBPU secara berulang kali.
Ia mengetahui pengisian BBM dilakukan oleh penjual eceran di areal yang berdekatan dengan SPBU Wari menggunakan galon atau jerigen.
Kemudian ada laporan sehingga polisi turun dan memasang garis polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023