Ambon (Antara Maluku) - Sebuah situs bersejarah diduga kuat merupakan peninggalan Perang Dunia (PD) II ditemukan saat berlangsung penggalian drainase sedalam dua meter lebih di depan pintu masuk Markas Korem 151/Binaya Ambon di kawasan Batugajah.

Pantauan ANTARA di Ambon, Selasa, temuan tersebut berupa terowongan rahasia yang diperkirakan merupakan peninggalan tentara Jepang saat menduduki Pulau Ambon puluhan tahun silam.

Penemuan situs bersejarah ini terjadi ketika pihak PT Karya Ruata melakukan galian untuk pembuatan drainase di kawasan itu.

Struktur batu bata merah yang disusun begitu rapi dan direkatkan dengan campuran kapur membuat kondisi situs tersebut masih kuat.

"Kalau kita melihat bagian belakang kantor Makorem pada sebuah tempat yang agak tinggi juga ada sebuah bunker peninggalan tentara Nipon, kemungkinan memiliki lorong rahasia menembus daerah ini," ujar Gustav, warga Batugajah.

Dia menduga terowongan rahasia yang sudah tertutup lapisan tanah selama puluhan tahun ini merupakan peninggalan tentara Jepang, sebab sekitar dua tahun lalu juga ditemukan dua buah bom berukuran sangat besar sekitar 800 meter dari lokasi penggalian.

Gustav mengatakan dua bom besar yang biasanya dipasang pada pesawat pembom itu ditemukan saat pihak Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Maluku melakukan penggalian pondasi.

"Jarak penemuan situs dengan lokasi Kantor Disdikpora Maluku tidak berjauhan sehingga ada kemungkinan tentara Jepang membangun terowongan tersebut sebagai tempat pertahanan sekaligus menyimpan senjata dan bahan peledak," katanya.

Namun, lanjutnya, bata merah yang tersusun rapih berbentuk huruf U terbalik ini kemungkinan bukan merupakan peninggalan tentara Jepang, tapi dari zaman kolonial Belanda, sehingga diharapkan ahli sejarah dan purbakala melakukan penelitian.

Danrem 151/Binaya Kolonel Infanteri Asep Kurnaedi mengatakan, kemungkinan terowongan itu merupakan situs peninggalan sejak zaman Belanda, sebab masyarakat Kota Ambon khususnya generasi tua mengetahui perisis kalau lokasi Makorem ini awalnya merupakan markas Belanda.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012