Ambon (Antara Maluku) - Sutradara Nia Dinata membawa film indie "Pertaruhan" produksi perusahaan film indie Kalyana Shira ke Ambon.

"Film ini merupakan salah satu bagian dari kampanye Kalyana Shira untuk menggalang dukungan terhadap perempuan melalui film," kata Nia Dinata kepada ANTARA di Ambon, Minggu.

"Pertaruhan" merupakan film dokumenter yang terdiri dari empat sub judul, yakni Mengusahakan Cinta, Untuk Apa?, Nona Nyonya?, dan Ragat'e Anak, besutan sutradara Ani Ema Susanti, Lucky Kuswandi, Ucu Agustin, Iwan Setiawan dan Muhammad Ichsan.

Film yang mengisahkan tentang perempuan, kemiskinan dan kekerasan terhadap perempuan tersebut dipertontonkan oleh Nia Dinata dan teman-temannya dari Kalyana Shira kepada masyarakat Desa Soya, Kecamatan Sirimau, dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Alazka Ambon.

Ia mengatakan, film yang diproduksi pada awal 2008 tersebut telah diputar di berbagai kota Indonesia sejak akhir 2008.

"Kami sudah keliling Indonesia dengan film ini sejak akhir 2008. Biasanya di Jakarta dan Jogja tetap diputar setiap Hari AIDS. Film ini juga kami kasih gratis kepada siapa saja," katanya.

Menurut Nia, proses produksi film Pertaruhan dilakukan melalui beberapa tahap, yakni workshop kepada pembuat film hingga terpilih empat sutradara, kemudian melatih mereka.

"Kami memproduksi film ini dengan melakukan berbagai tahap, hingga akhirnya terpilih empat sub judul film yang memiliki benang merah," ucapnya.

Nia menjelaskan, Kalyana Shira baru saja menyelesaikan proses produksi satu film dokumenter berjudul Working Girl, dan berencana membuat film berikutnya, mengenai konglomerasi media yang berkaitan dengan partai politik di Indonesia.

"Sama seperti film-film yang kami kerjakan sebelumnya, Working Girl lebih difokuskan pada kemiskinan," ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya tertarik untuk membuat film dokumenter tentang anak-anak korban konflik 1999 di Ambon, dan telah melakukan sedikit riset tentang hal tersebut.

"Saya sudah membuat riset kecil tentang anak-anak korban konflik di sini, kenapa ada bentrok berulang-ulang, dan semacamnya. Nantinya ada riset yang lebih panjang untuk pembuatan film dokumenter," kata Nia Dinata.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012