Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Maluku mengoptimalkan penurunan angka prevalensi stunting melalui pelaksanaan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Kepala DPPKB Kota Ambon Welly Patty di Ambon, Rabu, mengatakan pelaksanaan program tersebut bekerja sama dengan TP-PKK melalui peran dalam menambah wawasan dan pengetahuan warga bahwa kegiatan Dashat penting untuk mengatasi stunting.
“Ada sebagian orang tua yang belum memahami bagaimana pemberian nutrisi yang diperlukan seorang balita sehingga stunting kini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, DPPKB dan TP-PKK Kota Ambon menyalurkan bantuan, berupa beras, susu bayi/balita, kacang hijau, dan susu ibu hamil kepada anak stunting, ibu hamil dan menyusui.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena mengatakan kegiatan Dashat guna memperbaiki pola makan dan asupan gizi keluarga di daerah setempat.
"Melalui program ini masyarakat dapat terbantu guna menyediakan makanan sehat dan contoh pengolahan pangan bergizi bagi keluarga," katanya.
Asupan gizi yang baik, katanya, bukan hanya terletak pada banyaknya makanan kemasan yang dipajang di etalase-etalase pertokoan, akan tetapi kemampuan mengolah bahan pangan lokal guna membantu pemerintah mencegah stunting.
Ia menyebut bahan untuk asupan gizi ada di sekitar rumah sehingga warga yang memiliki kebun dapat memanfaatkan sebagai lumbung pangan keluarga.
Ketersediaan pangan lokal, katanya, dibutuhkan sehingga dari sisi ekonomi tidak memberatkan keluarga dalam rangka penyiapan asupan makanan sehat bagi anak.
"Asupan gizi bukan hanya yang ada di minimarket atau pasar swalayan. Akan tetapi, makanan sehat itu ada bagaimana mengonsumsi pangan lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Kepala DPPKB Kota Ambon Welly Patty di Ambon, Rabu, mengatakan pelaksanaan program tersebut bekerja sama dengan TP-PKK melalui peran dalam menambah wawasan dan pengetahuan warga bahwa kegiatan Dashat penting untuk mengatasi stunting.
“Ada sebagian orang tua yang belum memahami bagaimana pemberian nutrisi yang diperlukan seorang balita sehingga stunting kini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, DPPKB dan TP-PKK Kota Ambon menyalurkan bantuan, berupa beras, susu bayi/balita, kacang hijau, dan susu ibu hamil kepada anak stunting, ibu hamil dan menyusui.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena mengatakan kegiatan Dashat guna memperbaiki pola makan dan asupan gizi keluarga di daerah setempat.
"Melalui program ini masyarakat dapat terbantu guna menyediakan makanan sehat dan contoh pengolahan pangan bergizi bagi keluarga," katanya.
Asupan gizi yang baik, katanya, bukan hanya terletak pada banyaknya makanan kemasan yang dipajang di etalase-etalase pertokoan, akan tetapi kemampuan mengolah bahan pangan lokal guna membantu pemerintah mencegah stunting.
Ia menyebut bahan untuk asupan gizi ada di sekitar rumah sehingga warga yang memiliki kebun dapat memanfaatkan sebagai lumbung pangan keluarga.
Ketersediaan pangan lokal, katanya, dibutuhkan sehingga dari sisi ekonomi tidak memberatkan keluarga dalam rangka penyiapan asupan makanan sehat bagi anak.
"Asupan gizi bukan hanya yang ada di minimarket atau pasar swalayan. Akan tetapi, makanan sehat itu ada bagaimana mengonsumsi pangan lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023