Malra (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) meluncurkan program Gerakan Ibu Hamil Sehat 2025 sebagai langkah strategis memastikan lahirnya generasi masa depan Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung keberhasilan program ini demi masa depan bangsa yang lebih baik," kata Bupati Malra. M. Thaher Hanubun di Langgur, Sabtu (26/7).
Bupati Thaher menyampaikan, gerakan ibu Hamil Sehat bertujuan mendorong kesadaran seluruh masyarakat untuk menjaga setiap ibu hamil menjalani masa kehamilan dan persalinan dengan aman, nyaman, dan selamat.
Ia menyampaikan sejak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara Periode 2025-2030, Presiden RI, telah menempatkan penanganan stunting sebagai salah satu prioritas karena masih menjadi masalah bagi anak-anak di Maluku Tenggara.
Thaher mengatakan, fokus utama dari gerakan ini adalah peningkatan layanan prenatal (kehamilan), edukasi gizi ibu hamil, dan pemerataan akses fasilitas kesehatan hingga pelosok desa/ohoi.
"Kesehatan ibu hamil adalah pondasi bagi kualitas anak-anak bangsa. Melalui program ini, kami ingin memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan medis, nutrisi yang baik, dan informasi yang tepat sejak awal kehamilan hingga melahirkan,"kata dia.
Berbagai intervensi tambah Bupati, telah dilakukan, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.
Angka Stunting Maluku Tenggara berdasarkan data E-PPGBM per Desember 2024 adalah 15,68 persen dengan jumlah sasaran balita 8.005 dan masih ada 1.145 balita stunting.
"Artinya Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk dapat mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen sesuai target nasional, ini bukan hal yang mudah, Kita masih membutuhkan keterpaduan strategi dan kebijakan daerah, langkah-langkah operasional di tingkat lapangan, serta komitmen semua pihak," katanya.
Menurutnya, salah satu upaya percepatan penurunan stunting adalah peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil. Pelayanan ibu hamil yang tidak optimal akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan Balita.
Ia menyebut, dalam berbagai laporan yang diterima, kematian Ibu dan bayi disebabkan oleh tiga hal yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai rujukan rumah sakit dan terlambat mendapat pertolongan di rumah sakit.
"Tentu hal ini menjadi penting dan menjadi catatan kritis bagi seluruh insan kesehatan dan Kita semua yang ada saat ini," kata dia.
Gerakan Ibu Hamil Sehat yang dilaksanakan saat ini adalah Gerakan Nasional yang mengajak ibu hamil untuk cek kesehatan rutin dan konsumsi makanan sehat serta bebas anemia.
"Saya berharap melalui kegiatan ini, dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan terkhusus ibu hamil, tentang pentingnya melakukan pemeriksaan ibu hamil secara rutin agar persalinan ibu lancar serta bayi lahir sehat dan selamat,"imbuhnya. (DS).
