Ambon (ANTARA) - Human Initiative (HI) Maluku terus menggencarkan program pemenuhan hak anak melalui edukasi gizi dan intervensi stunting di Desa Tulehu, Maluku Tengah.
Program ini menjadi bagian dari komitmen HI dalam mendukung isu-isu penting yang berkaitan dengan hak anak, seperti hak bermain, bersekolah, dan mendapatkan asupan gizi yang layak.
“Fokus utama kami adalah pemenuhan gizi anak. Bahkan sebelum isu stunting menjadi sorotan nasional, Human Initiative sudah memprioritaskan program gizi sebagai bagian dari inisiatif untuk anak,” kata Kepala HI Maluku M Jabal Nur, di Ambon, Rabu.
Pada 2024, HI melakukan pemetaan wilayah dengan tingkat stunting tertinggi di Maluku dan menemukan dua daerah yang menonjol yakni, Kabupaten Buru Selatan dan Maluku Tengah. Dengan pertimbangan jarak dan kemudahan logistik, Tulehu yang berada dekat dengan Ambon dipilih sebagai lokasi intervensi awal.
Program ini dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
HI berperan sebagai jembatan yang menghubungkan data lapangan, pemangku kepentingan, dan sumber daya pendukung, sekaligus memberikan edukasi kepada orang tua tentang pola makan sehat.
Intervensi dilakukan melalui dua pendekatan, yakni sensitif dan spesifik. Intervensi sensitif mencakup edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi dan pola makan sehat.
Sementara intervensi spesifik dilakukan melalui pemberian makanan bergizi setiap hari selama tiga bulan, dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan seperti susu dan telur di bulan keempat.
“Harapannya, setelah tiga bulan, para orang tua sudah terbiasa dan tahu bagaimana memberikan asupan gizi yang baik kepada anak-anak mereka,” ujarnya.
Menurut data Puskesmas Tulehu, terdapat sekitar 150 anak dengan kondisi stunting. Namun, karena keterbatasan sumber daya, HI hanya mampu mengintervensi 33 anak pada 2024. Selebihnya ditangani melalui program pemerintah desa atau inisiatif Puskesmas setempat.
Tahun ini, program akan diperluas ke Desa Laha, Teluk Ambon dengan sasaran 65 anak. Pendekatan dan metode intervensi akan tetap sama, yakni penguatan edukasi dan pemantauan gizi harian secara intensif.
“Langkah ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendukung target penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Maluku,” ucap Jabal.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HI Maluku gerakkan edukasi dan gizi harian untuk anak-anak di Tulehu