Ambon (Antara Maluku) - Tim Sar menghentikan sementara upaya pencarian terhadap seorang korban musibah KM Tayando Moule yang tenggelam di perairan Tayando, Kota Tual, Maluku, karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Upaya pencarian terhadap korban Badaria Kobakoran (23) dihentikan sementara karena angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar Kota Tual dan Maluku Tenggara," kata Kapolres Maluku Tenggara (Mal­ra), AKBP Iroth Recky Laurens saat dihubungi dari Ambon, Senin.

Dia mengakui KM 334 milik PT Pelni disiagakan untuk melakukan pencarian pada Senin, tetapi karena cuaca buruk disertai angin kencang serta gelombang tinggi mencapai empat meter, sehingga dihentikan sementara sambil menunggu cuaca membaik.

Upaya pencarian pada Minggu (13/1) dengan melibatkan armada TNI-AL, Syahbandar, KPLP dan masyarakat pesisir secara intensif berhasil menemukan dua orang korban dalam kondisi meninggal dan 28 penumpang termasuk pengemudi dan anak buah kapal (ABK) dalam kondisi selamat, sedangkan Badaria Kobakoran (22) masih hilang.

Kapal naas tersebut berlayar dari Pelabuhan Ferry Kota Tual menuju Desa Tayando pada Sabtu (12/1), sekitar pukul 06.30 WIT, dengan mengangkut 31 orang penumpang termasuk ABK serta material bangunan berupa semen dan besi beton.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013