Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mengemukakan bahwa nilai konsumsi Survei Biaya Hidup (SBH) rata-rata rumah tangga di Kota Ambon mencapai Rp9,1 juta.

"Angka tersebut meningkat dibanding SBH 2018 yaitu Rp8,1 juta," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Jumat.

Hal itu dikatakannya pada sosialisasi bedah BRS setelah rilis oleh BPS Provinsi Maluku.

Dijelaskan Maritje, data tersebut diambil dari cakupan sampel sebanyak 1.600 rumah tangga yang didata pada 2022 dengan jumlah komoditas yang dipantau sebanyak 359 komoditas.

"Nilai konsumsi tertinggi pada SBH kali ini ada pada makanan, minuman, dan tembakau pada 27,20 persen kemudian Transportasi 16,55 persen selanjutnya perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,90 persen," kata dia menjelaskan.

Meskipun ketiga poin komoditas tersebut terbilang menurun dibanding tahun 2018, namun delapan komoditas lainnya secara perlahan mendongkrak nilai konsumsi tertinggi SBH 2022.

Ia mengatakan bahwa Survei Biaya Hidup sendiri dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat akibat teknologi, perilaku, pendapatan, selera, dan lain sebagainya.

Kemudian penyesuaian tahun dasar akibat shock dan krisis, perkembangan jenis barang dan jasa yang terus berkembang mencerminkan dinamika pergeseran preferensi dan prioritas masyarakat.

Selanjutnya perubahan dan dinamika pasar menciptakan variasi dalam harga dan ketersediaan produk seperti bagaimana sistem belanja online diminati saat ini.

"Secara internasional periode yang disarankan untuk melakukan pembaruan tidak lebih dari lima tahun," katanya.

Di Maluku selain Kota Ambon, Kota Tual dan Maluku tengah juga masuk ke dalam sasaran Survei Biaya Hidup BPS.

Nilai konsumsi rata-rata per rumah tangga Kota Tual  berada pada Rp7,1 juta pada 2022 dan Rp6,3 juta pada 2018. Sedangkan nilai konsumsi rata-rata per rumah tangga Kabupaten Maluku tengah yaitu Rp5,2 juta pada 2022.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024