Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian La Arman Rumbia (28), seorang nelayan asal Desa Persiapan Tiang Bendera Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku yang hilang kontak sejak Minggu (21/1).

"Setelah tujuh hari dilakukan operasi pencarian, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga dilakukan evaluasi bersama pihak keluarga dan disepakati operasi SAR ditutup hari ini," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku Muhammad Arif Anwar di Ambon, Rabu.

La Arman dilaporkan menggunakan perahu bermesin katinting dan bertolak dari Desa Persiapan Tiang Bendera menuju Pulau Buru, Kabupaten Buru sejak 21 Januari sekitar pukul 05.00 WIT namun hingga saat ini belum tiba di tempat tujuannya.  

Dalam pencarian hari terakhir, Tim Rescue Basarnas Ambon yang bermalam di Pulau Manipa Kabupaten SBB memulai Operasi Pencarian hari ketujuh pukul 07.00 WIT.

Menurut dia, tim bergerak menuju sejumlah titik koordinat pada SAR MAPS di antaranya 4°1'46.22"S - 127°32'25.00"E, 3°12'47.00"S - 127°32'25.00"E serta posisi 3°12'47.00"S - 128°16'58.00"E.

Dengan menggunakan Rigit Buoyancy Boat (RBB), Tim Rescue Basarnas Ambon melakukan Operasi Pencarian sejauh kurang lebih 27 Nm arah Timur Pulau Manipa.

Namun hingga sore hari upaya pencarian korban pada hari ketujuh belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

"Hasil evaluasi bersama keluarga korban, dari musibah ini kami mereka sudah mengikhlaskan kepergian korban dan berterima kasih kepada Tim Rescue Basarnas Ambon yang sudah berupaya selama seminggu tanpa kenal lelah melakukan upaya pencarian," ujarnya.  

Dengan tidak ditemukannya korban, Operasi SAR resmi dihentikan dan ditutup dan seluruh unsur Potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih.
Keluarga besar La Arman Rumbia mengikhlaskan kepergian korban dan berterima kasih kepada Tim Rescue Basarnas Ambon yang selama tujuh hari mencari korban di laut. (31/1) (ANTARA/HO/Basarnas Ambon)

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024