Pemerintah Provinsi Maluku bersama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon menggelar pelatihan kompetensi untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja di daerah itu.

"Penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi ini, saya nilai sangat penting dan strategis dalam rangka pengembangan ekonomi yang berbasis pada kebutuhan pasar kerja yang makin dinamis dan berkembang,” kata Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie di Ambon, Jumat.

Menurut sekda kegiatan ini dapat meningkatkan dan mengembangkann keterampilan dan keahlian tenaga kerja yang terampil, kompetitif, dan profesional.

Ia mengatakan tenaga kerja yang kompeten, tidak hanya mempunyai skill semata, tetapi juga memiliki sikap mental dalam bekerja.

“Jika hard skill adalah kemampuan dan keterampilan bekerja, maka soft skill adalah sikap kerja yang baik, disiplin dan semangat, atau termotivasi untuk maju, apalagi menghadapi bonus demografi mendatang,” jelas Sadali.

Sadali mengatakan bahwa Maluku perlu mempersiapkan keahlian dan keterampilan kepada tenaga kerja usia produktif yang memiliki energi besar, agar mampu menghadapi tantangan dan kompetensi di pasar kerja.

“Saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterpaduan dan Kerjasama antar instansi terkait, lembaga Pendidikan, vokasi dan lembaga pelatihan kerja, serta meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan, pengembangan keterampilan tenaga kerja yang kompetitif di maluku,” harap Sekda.

Dirinya juga berharap agar peserta pelatihan bisa menjadi entrepreneur baru yang dapat membuka lapangan kerja.

Sementara itu pada kesempatan lain Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia mengatakan jumlah angkatan kerja di Maluku berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada 2023 sebanyak 910.758 orang, naik 42.177 orang dibanding 2022.

Komposisi angkatan kerja terdiri dari 853.254 orang penduduk yang bekerja dan 57.504 orang pengangguran.

"Dibandingkan 2022, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 42.177 orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 44.410 orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 2.233 orang," jelas Pattiwaellapia.

Menurutnya, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 31,60 persen, administrasi pemerintahan dan jasa sebesar 21,60 persen, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 20,78 persen.
 

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024