Ambon (ANTARA) - Balai Kekarantinaan Kesehatan Ambon melakukan pemeriksaan penyakit malaria di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebagai upaya agar penyakit tersebut tidak masuk ke kota ini.
"Hari ini kami lakukan kegiatan survei indikasi malaria yang difokuskan terhadap penumpang yang datang dari wilayah Papua, karena banyak temuan kasus malaria di sana," kata Epidemiologi kesehatan Balai kekarantinaan kesehatan Ambon Sofyan di Ambon, Jumat.
Hal itu dilakukan, katanya, karena adanya dua kapal penumpang yang bersandar di pelabuhan Yos Sudarso, yakni kapal Dobonsolo dan Kapal Nggapulu yang datang dari wilayah Papua.
"Jika ada temuan penyakit malaria langsung kami cegah dengan melakukan pengobatan dan lain-lain. Program ini selalu dilakukan setiap tahun untuk menjamin masyarakat terhindar dari malaria," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan kesehatan ini pihaknya melakukan sosalisasi kepada masyarakat agar mengantisipasi serangan penyakit malaria.
"Metode pemeriksaan malaria ini sendiri menggunakan metode Rapid Test dengan darah yang diteteskan ke alat RDT, kalau garis satu negatif, garis dua positif," katanya.
Pemeriksaan tersebut penting dilakukan karena gejala penyakit malaria tidak begitu berbeda dengan penyakit ringan lainnya, yakni meliputi demam, panas dingin, perasaan tidak nyaman secara umum, sakit kepala mual, dan muntah.
Kemudian diare, sakit perut, nyeri otot, atau sendi kelelahan, pernapasan cepat, detak jantung cepat, dan batuk.
"Oleh sebab itu kami mengimbau masyarakat jika mengalami gejala malaria boleh langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Karena apabila tidak ditangani dengan tepat malaria ini bisa menyebabkan akibat yang fatal," tuturnya.