Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) mengajak kaum milenial untuk bersama-sama memerangi penyebaran hoaks karena dapat memberi dampak negatif, termasuk terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.
Kabid Humas Polda Malut AKBP Bambang Suharyono di Ternate, Rabu, menyatakan Polda Malut memandang perlu adanya kolaborasi antara pihak kepolisian dan kaum milenial untuk menangkal hoaks.
Dia menjelaskan peran kaum milenial strategis dalam memitigasi dampak negatif dari hoaks.
Dengan kecanggihan teknologi dan kemampuan akses informasi yang dimiliki kaum milenial, katanya, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat.
Selain itu, ia menekankan pentingnya literasi media dan keahlian dalam memahami konten informasi yang diterima mereka.
"Dalam menghadapi tantangan informasi yang kompleks, kami mengajak kaum milenial untuk mengembangkan kritisitas dan kecerdasan dalam menyikapi berbagai informasi yang tersebar di dunia maya," katanya.
Dalam upaya penanggulangan hoaks, katanya, juga melibatkan kolaborasi antara pihak kepolisian, masyarakat, dan sektor pendidikan.
Ia berharap, kepedulian kaum milenial dapat menjadi fondasi bagi gerakan bersama dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan akurat.
Ia menjelaskan penyebaran hoaks tidak hanya merugikan individu tetapi juga merusak keharmonisan masyarakat.
Oleh karena itu, katanya, peran aktif kaum milenial sebagai agen perubahan dapat menciptakan ruang informasi yang aman dan bertanggung jawab.
Ia berkomitmen untuk terus melakukan kampanye antihoaks guna meningkatkan kesadaran dan kecerdasan masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang berkembang pesat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kabid Humas Polda Malut AKBP Bambang Suharyono di Ternate, Rabu, menyatakan Polda Malut memandang perlu adanya kolaborasi antara pihak kepolisian dan kaum milenial untuk menangkal hoaks.
Dia menjelaskan peran kaum milenial strategis dalam memitigasi dampak negatif dari hoaks.
Dengan kecanggihan teknologi dan kemampuan akses informasi yang dimiliki kaum milenial, katanya, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat.
Selain itu, ia menekankan pentingnya literasi media dan keahlian dalam memahami konten informasi yang diterima mereka.
"Dalam menghadapi tantangan informasi yang kompleks, kami mengajak kaum milenial untuk mengembangkan kritisitas dan kecerdasan dalam menyikapi berbagai informasi yang tersebar di dunia maya," katanya.
Dalam upaya penanggulangan hoaks, katanya, juga melibatkan kolaborasi antara pihak kepolisian, masyarakat, dan sektor pendidikan.
Ia berharap, kepedulian kaum milenial dapat menjadi fondasi bagi gerakan bersama dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan akurat.
Ia menjelaskan penyebaran hoaks tidak hanya merugikan individu tetapi juga merusak keharmonisan masyarakat.
Oleh karena itu, katanya, peran aktif kaum milenial sebagai agen perubahan dapat menciptakan ruang informasi yang aman dan bertanggung jawab.
Ia berkomitmen untuk terus melakukan kampanye antihoaks guna meningkatkan kesadaran dan kecerdasan masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang berkembang pesat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024