Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku mengimbau warga yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk mewaspadai musim hujan.

"Biasanya pada Mei hingga Juni intensitas curah hujan di Maluku sangat tinggi, karena itu warga khususnya yang bermukim di lereng bukit, pinggiran sungai maupun kawasan rawan lainnya untuk waspada, sehingga tidak menjadi korban saat terjadi bencana banjir maupun tanah longsor," kata Kepala BPBD Maluku Ida Salampessy, di Ambon, Rabu.

Dia mengatakan sejumlah wilayah di Maluku seperti kota dan Pulau Ambon, Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah, merupakan daerah yang paling rawan bencana banjir dan tanah longsor.

"Pulau Seram yang mencakup tiga kabupaten yakni Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur potensi banjirnya sangat tinggi, karena umumnya sungai-sungai di wilayah tersebut besar dan jika musim hujan airnya meluap," katanya.

"Sedangkan Kota Ambon rawan bencana banjir dan tanah longsor karena struktur tanah yang labil serta sungai-sungainya mengalami pendangkalan," katanya.

Pihaknya, kata Ida, senantiasa berkoordinasi dengan seluruh BPBD di 11 kabupaten/kota di Maluku, termasuk instansi teknis lainnya untuk membicarakan langkah antisipasi yang harus dilakukan menghadapi musim hujan.

Dia menambahkan, stok logistik untuk tanggap darurat tersedia dalam jumlah cukup di gudang provinsi maupun kabupaten/kota dan sewaktu-waktu siap disalurkan kepada warga yang tertimpa bencana.

"Stok logistik tanggap darurat cukup banyak dan siap disalurkan kepada warga yang tertimpa musibah. Jika kekurangan akan disuplai oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional maupun melalui kementerian terkait lainnya," katanya.

Data bencana banjir dan tanah longsor selama 2012 di Maluku antara lain banjir yang merendam hampir seluruh kawasan di Kota Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat serta Pulau Buru. Ribuan rumah rusak berat, sedang maupun ringan.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013