Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Maluku Utara memberi edukasi tentang gizi dan pencegahan anemia kepada remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting.

Kepala BKKBN Perwakilan Maluku Utara Nuryamin di Ternate, Jumat, mengatakan salah satu upaya untuk mencegah stunting dengan meningkatkan status gizi remaja sebagai calon pasangan pengantin agar tidak mengalami anemia.

Pihaknya menargetkan 86 Pusat Informasi dan Konseling Remaja mendapatkan edukasi soal gizi dan pencegahan anemia.

Dengan demikian, katanya, para remaja memahami soal gizi dan pencegahan anemia dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.

“Remaja perlu mendapatkan penguatan kapasitas dan perilaku agar memiliki pemahaman, kesadaran dan perilaku yang positif sehingga memiliki status gizi dan kesehatan yang ideal dan pada saatnya menikah dan hamil tidak memiliki faktor risiko melahirkan bayi stunting," ujar Nuryamin.

Baca juga: BKKBN Malut sebut Program GenRe siapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja

Dia menjelaskan anemia rentan dialami oleh remaja putri karena siklus menstruasi setiap bulan.

Dia menyebut anemia dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas.

Anemia pada remaja putri, kata dia, dapat berisiko saat hamil dan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.

Nuryamin mengatakan anak-anak remaja saat ini harus mempunyai rencana dan persiapan sebagai calon ibu untuk melahirkan anak yang sehat dan bebas dari stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ternate Rajman Makka berharap, remaja yang mendapatkan edukasi tersebut dapat menjadi konselor bagi teman-teman sebaya di sekolah masing-masing.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah stunting dari hulu," kata dia.


Baca juga: BKKBN Malut sebut peran poktan dukung turunkan angka stunting

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024