Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara, Hassam Ali Bassam Kasuba menyebut kemajuan suatu daerah harus dimulai dengan membangun infrastruktur yang memadai, khususnya pembangunan yang difokuskan di kawasan pulau terluar.

"Bupati Halsel setelah meresmikan akses jembatan penghubung dari Desa Tagono dan Desa Mateketen di Pulau Makian beberapa waktu lalu, akan memfokuskan pembangunan kawasan pulau terluar," kata Camat Makian Barat, Kabupaten Halsel, Ujud Rajilun saat dihubungi dari Ternate, Sabtu (2/3).

Pemkab Halsel mempunyai peran yang sangat penting bagi masyarakat di Pulau Makian, khususnya di Kecamatan Makian Barat, yang berada di pulau terluar dalam pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jembatan sepanjang 37 meter dan lebar tiga meter yang menghubungkan antardesa di wilayah itu.

"Kalau sudah membuka akses jembatan penghubung akan memudahkan akses masyarakat di wilayah pulau itu, terutama saat mendapatkan pelayanan kesehatan, keamanan, dan juga meningkatkan akses ke desa lain serta tempat usaha yang yang pada gilirannya membawa dampak positif bagi masyarakat,"ujarnya.

Pemerintah harus merespons kebutuhan masyarakat agar dapat memajukan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat seluruh kecamatan di kabupaten yang dikenal dengan penghasil batu bacan itu.

"Tidak tertutup kemungkinan dengan adanya akses jembatan penghubung di Kecamatan Makian Barat itu, maka dapat mendorong mobilitas masyarakat dari dan ke Pulau Makian, serta mengharapkan pula meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi di pulau yang dikenal dengan penghasil buah kanari terbesar di Provinsi kepulauan ini,"kata Camat.

Sebelumnya, sejumlah warga di Kecamatan Makian Barat, mengeluhkan masalah akses jembatan penghubung antardesa di wilayah itu, karena mereka kesulitan saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Salah seorang warga Desa Tagono di Kecamatan Makian Barat Taher mengatakan selama 23 tahun setelah rusaknya akses jembatan penghubung akibat dihantam banjir membuat mereka kesulitan saat membawa hasil pertanian untuk dipasarkan di kecamatan itu.

"Jembatan itu pernah dibangun oleh masyarakat secara gotong royong menggunakan pohon kelapa, tetapi jembatan tersebut hancur akibat diterjang banjir, sehingga selama 23 tahun mereka saat bepergian antardesa harus menunggu air laut surut, dengan memanfaatkan jalan di tepi pantai, karena jalan bekas jembatan itu tidak bisa dilewati, karena tertimbun lumpur," katanya.

Namun, kata dia, dengan adanya pembangunan jembatan penghubung yang dibangun oleh Pemkab Halsel pada 2023 dan diresmikan oleh Bupati Halsel pada bulan Februari 2024, akses masyarakat kembali normal.

"Alhamdulillah dengan adanya jembatan penghubung tersebut, kami sudah bisa memasarkan hasil tani ke desa tetangga menggunakan angkutan kendaraan roda dua," kata Taher.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024