Ternate (Antara Maluku) - Harga kopra di Maluku Utara dalam beberapa bulan ini terus turun, diperkirakan berlangsung sampai Ramadhan, menyusul lesunya permintaan pasar dari sejumlah daerah di Indonesia terhadap komoditas tersebut.

Sejumlah pengusaha hasil bumi di Maluku Utara (Malut), Fiko Wijaya misalnya ketika dihubungi di Ternate, Minggu, mengatakan, harga kopra di Ternate yang biasanya mencapai Rp3.000, kini turun menjadi Rp2.750/kilogram.

Karena harga kopra terus turun, pengusaha di Ternate mengurangi stok disesuaikan dengan permintaan pasar, terutama dari Pulau Sulawesi dan Jawa.

Harga kopra terus turun disebabkan lesunya permintaan pasar lokal yang diperkirakan hingga Ramadhan Juli mendatang belum bergerak naik.

"Harga kopra pada awal tahun ini sangat baik, seiring tingginya permintaan pasar antarpulau. Namun belakangan kian turun seiring berkurangnya permintaan pasar," kata Fiko Wijaya.

Turunnya harga kopra tersebut membuat petani di Ternate dan daerah lainnya di Malut semakin tak bergairah mengolah komoditas tersebut.

Para petani terutama di Pulau Kota Ternate lebih memilih menjual kelapa muda dengan harga Rp5.000 hingga Rp6.000 per buah, dari pada mengolah menjadi kopra dengan biaya cukup tinggi.

Seorang petani kelapa asal Kabupaten Halmahera Utara, Muhammad Hamzah, ketika dihubungi mengakui, dari dua hektare kebun kelapa miliknya kini hanya bisa memberikan penghasilan kotor sekitar Rp4 juta. Padahal sebelumnya saat harga kopra mencapai Rp10 ribu per kilogram, dapat menghasilkan hingga Rp6 juta.

Para petani berharap harga kopra dalam beberapa pekan menjelang Ramadan ini harga kopra kembali naik hingga mencapai Rp7.000 ribu/kilogram sehingga bisa untuk perbaikan taraf hidup menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Harga perkebunan lainnya di Ternate yang turun adalah cengkih yakni dari Rp119 ribu kini turun menjadi Rp113 ribu/kg.

Hal itu dipicu oleh anjloknya permintaan di pasaran antarpulau, seperti dari Jawa, sementara stok di pasaran setempat semakin sedikit, menyusul belum adanya petani yang menjual panenannya.

Selain itu, biji pala yang harganya turun dari Rp120 ribu menjadi Rp85 ribu per kg, begitu pula fuli (kuli biji pala) turun dari Rp135 ribu menjadi Rp125 ribu/kg.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013