Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku akan menggelar seminar bertaraf internasional tentang rempah-rempah dijadwalkan berlangsung di Ambon, Agustus 2013.

"Seminar internasional tentang rempah-rempah Maluku tersebut akan digelar dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun provinsi Maluku ke-68 pada 19 Agustus," kata Kepala Dinas Pertanian Maluku Diana Padang, di Ambon, Rabu.

Seminar yang akan menghadirkan puluhan pakar serta peneliti dari dalam dan luar negeri tersebut, bertujuan untuk mengangkat kembali kejayaan rempah-rempat Maluku seperti pala dan cengkeh yang telah terkenal di berbagai belahan dunia sejak 400 tahun lalu.

Para pakar dan peneliti yang hadir sebagai pembicara akan berdiksusi tentang perkembangan serta pola pengembangan pala dan cengkeh di daerah ini, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditi unggulan Maluku di masa mendatang.

"Keharuman pala dan cengkeh Maluku sejak ratusan tahun lalu yang menyebabkan bangsa Eropa saling bersaing berlomba untuk datang dan menguasai wilayah ini," katanya.

Namun keharuman pala dan cengkeh yang membuat nama Maluku terkenal di dunia tersebut, saat ini memasuki masa-masa suram, di mana sebagian besar pohonnya telah berusia tua, bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun dan tingkat produktivitas semakin menurun.

Disamping itu, masyarakat di sejumlah desa yang selama ini menjadi basis produksi pala dan cengkeh, juga kurang bergairah untuk memeliharanya, dikarenakan harganya yang terus merosot di pasaran.

Ia berharap seminar internasional yang turut digagas dan didukung lembaga internasional Mercy Corps tersebut dapat berdampak mengangkat kembali kejayaan pala dan cengkeh Maluku di mata dunia internasional.

Seminar yang ditangani Dewan Rempah-Rempah Maluku tersebut juga diharapkan dapat melahirkan sejumlah terobosan baru, termasuk regulasi tentang tata niaga harga pala dan cengkeh di pasaran sehingga para petani di daerah titu lebih bergairah memeliharanya.

Selain itu, terbuka peluang ekspor langsung dari Ambon dan tidak perlu melalui Surabaya maupun Makassar. Selama ini komoditi pala dan cengkeh Maluku dibeli pedagang pengumpul kemudian di jual ke Surabaya dan Makassar, baru diekspor melalui ke dua daerah tersebut.

"Jika diekspor melalui Ambon maka bisa dipasang label Maluku, sehingga mendatangkan keuntungan bagi daerah," katanya.

Pewarta: James Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013