Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Bebar Timur, Maluku Barat Daya menyusuri hutan dalam memperagakan prosesi jalan salib memperingati Paskah atau hari wafatnya Yesus Kristus.

"Kami berjalan dari area hutan, sekitar dua kilometer masuk kampung Bebar Timur dalam suasana hujan,” kata Pendeta Eklin Amtor De fretes saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.

Menurut Pendeta Eklin, meskipun di tengah cuaca buruk dan badai yang terjadi di wilayah pesisir itu, pelaksanaan prosesi jalan salib tetap berlangsung khidmat.

“Orang-orang di sini melakukan jalan salib dengan penuh sukacita sekalipun dalam keadaan hujan. Sebagian besar jemaat GPM Bebar Timur, dari anak-anak sampai lansia, ikut jalan salib dan jalan dari arah hutan menuju Kampung Bebar Timur dalam keadaan hujan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa prosesi jalan salib tersebut diperagakan oleh para pemuda jemaat GPM Bebar Timur dengan menggunakan alat sederhana dari sampah karung, tali rafiah, karton bekas, dan lain sebagainya.

"Teman-teman jemaat GPM Bebar Timur merefleksikan peristiwa suci itu dengan menggunakan bahan-bahan sederhana," kata dia.

Barang-barang bekas bahkan sampah sekalipun dimanfaatkan untuk menjadi kostum dalam prosesi jalan salib.

"Seperti karung, tali bekas, bola bekas dipakai menjadi kostum tentara Romawi. Karena memang kami di sini terbatas alat dan bahan yang sempurna," kata dia menjelaskan.

Namun keterbatasan itu tak membuat semangat pemuda Kristen di Bebar Timur untuk menyambut sukacita Paskah 2024.

"Tapi kami tidak terbatas dengan ide-ide untuk tetap merayakan Paskah sekalipun dalam keadaan krisis atau sulit," ucapnya.

Contohnya seperti tiang kayu salib yang menggunakan kayu bekas yang tampaknya sudah lapuk.

Peristiwa jalan salib pun dimaknai para warga untuk mengenang pengorbanan Yesus Kristus dalam menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosanya.

Selain memperagakan jalan salib, warga juga membuat miniatur bukit tempat disalibkannya Yesus Kristus, yaitu bukit Golgota, lengkap dengan tiga tiang kayu salib yang disusun semirip mungkin dengan aslinya.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024