Ambon (Antara Maluku) - Dinas Tata Kota Ambon, Maluku, memprogramkan pemetaan kawasan rawan bencana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bannjir dan tanah longsor saat musim hujan.

"Pemetaan kawasan rawan bencana dilakukan di empat lokasi, yakni Batu Gajah, Batu Meja, Batu Merah, kecamatan Sirimau dan Batu Gantung, kecamatan Nusaniwe, guna menghindari bencana tanah longsor dan banjir akibat tingginya curah hujan di Ambon," kata Kepala Dinas Tata Kota Ambon Novel Masuku, Kamis.

Menurut dia, pemetaan lokasi rawan bencana telah dianggarkan dalam APBD 2013-2014 untuk merelokasi warga yang menempati kawasan rawan bencana.

"Tahap awal kami akan merelokasi 133 kepala keluarga (KK) Batu Gajah yang rumahnya mengalami keretakan tanah ke Desa Halong," katanya.

Novel mengatakan, empat lokasi tersebut telah dibuat perencanaan khusunya kawasan Batu Gajah setelah warga direlokasi kawasan tersebut akan dijadikan kawasan bebas pembangunan.

"Zona berbahaya di kawasan tersebut jelas tidak akan dilakukan pembangunan tetapi kami akan membenahi saluran air, sehingga akan ditata dengan baik," ujarnya.

Langkah selanjutnya, kata Novel pihaknya bersama Dinas terkait seperti Tata Kota (Distakot), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan memasang tanda bahaya di sejumlah titik di lima kecamatan kota ini.

"Selain pemasangan tanda bahaya, kami juga menghimbau masyarakat waspada akan curah hujan yang ekstrem," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan pendataan rumah warga baik yang memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun yang tidak memiliki IMB.

"Data tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkot untuk menata rumah warga yang tidak memiliki IMB yang berada di lereng bukit dan bentaran sungai," ujarnya.

Setelah pendataan IMB, lanjutnya proses pemberian IMB tidak lagi melalui Distakot Ambon, tetapi kewenangan akan diberikan kepada Camat.

"Proses pemberian IMB akan diserahkan kepada camat untuk mengatur, terutama untuk tipe rumah yang sangat sederhana sekaligus melakukan pengawasan," kata Novel Masuku.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013