Ternate (Antara Maluku) - Polda Maluku Utara (Malut) mengusut kasus perusakan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat yang dilakukan oleh massa dari Aliansi Gerakan Malut Bersatu yang memprotes hasil pilkada gubernur-wakil gubernur pekan lalu.
"Kami akan mengusut tuntas kasus perusakan Kantor KPU Malut oleh massa dari Aliansi Gerakan Malut Bersatu yang memprotes hasil pilkada Malut," kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Ternate, Rabu.
Untuk mengungkapkan kasus tersebut, penyidik saat ini telah mengumpulkan data dan fakta di lapangan serta kerusakan sejumlah fasilitas milik KPU Malut di eks Kantor Gubernur tersebut.
Hendri mengataka, saat ini kasus perusakan Kantor KPU Malut masih dalam tahap penyelidikan dan telah mengumpulkan semua barang bukti di lapangan.
"Kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk anggota massa aksi yang melakukan perusakan Kantor KPU Malut, sehingga dalam waktu dekat akan ada tersangka dalam kasus tersebut," katanya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Thamrin Marsaoly mengatakan kantor KPU Malut merupakan aset negara di bawah Pemkot Ternate.
"Pemkot Ternate sangat menyesalkan terjadinya perusakan tersebut, apalagi latar belakangnya terkait Pilkada Malut, karena Pemkot Ternate tak terkait secara langsung dengan pelaksanaan pilkada itu," katanya.
Ia mengimbau kepada semua pihak terkait, terutama para pendukung cagub/cawagub Malut agar dalam melakukan aksi protes terkait hasil pilkada Malut tidak melakukan tindakan anarkis, terutama terhadap fasilitas pemkot, karena selain mengganggu kelancaran pelayanan kepada masyarakat juga merugikan keuangan negara.
"Gunakan jalur hukum," katanya.
Saat kejadian, massa yang diduga pendukung dua pasangan cagub/cawagub Malut merusak isi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Malut, sekaligus merusak Kantor Dishub Ternate yang berdekatan dengan Sekretariat KPU Malut.
Kasus anarkis tersebut bermula ketika massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Malut Bersatu datang ke Sekretariat KPU Malut untuk menyampaikan sejumlah tuntutan terkait dengan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Malut 1 Juli 2013.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Kami akan mengusut tuntas kasus perusakan Kantor KPU Malut oleh massa dari Aliansi Gerakan Malut Bersatu yang memprotes hasil pilkada Malut," kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Ternate, Rabu.
Untuk mengungkapkan kasus tersebut, penyidik saat ini telah mengumpulkan data dan fakta di lapangan serta kerusakan sejumlah fasilitas milik KPU Malut di eks Kantor Gubernur tersebut.
Hendri mengataka, saat ini kasus perusakan Kantor KPU Malut masih dalam tahap penyelidikan dan telah mengumpulkan semua barang bukti di lapangan.
"Kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk anggota massa aksi yang melakukan perusakan Kantor KPU Malut, sehingga dalam waktu dekat akan ada tersangka dalam kasus tersebut," katanya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Thamrin Marsaoly mengatakan kantor KPU Malut merupakan aset negara di bawah Pemkot Ternate.
"Pemkot Ternate sangat menyesalkan terjadinya perusakan tersebut, apalagi latar belakangnya terkait Pilkada Malut, karena Pemkot Ternate tak terkait secara langsung dengan pelaksanaan pilkada itu," katanya.
Ia mengimbau kepada semua pihak terkait, terutama para pendukung cagub/cawagub Malut agar dalam melakukan aksi protes terkait hasil pilkada Malut tidak melakukan tindakan anarkis, terutama terhadap fasilitas pemkot, karena selain mengganggu kelancaran pelayanan kepada masyarakat juga merugikan keuangan negara.
"Gunakan jalur hukum," katanya.
Saat kejadian, massa yang diduga pendukung dua pasangan cagub/cawagub Malut merusak isi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Malut, sekaligus merusak Kantor Dishub Ternate yang berdekatan dengan Sekretariat KPU Malut.
Kasus anarkis tersebut bermula ketika massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Malut Bersatu datang ke Sekretariat KPU Malut untuk menyampaikan sejumlah tuntutan terkait dengan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Malut 1 Juli 2013.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013