Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku Utara (Malut) menggandeng Polda setempat melakukan pengawasan dan pengamanan sektor perikanan dalam rangka meningkatkan produksi sektor perikanan khususnya lobster guna mengembangkan ekonomi masyarakat.
"Balai Karantina mendukung program yang diusulkan oleh Kapolda, yakni peningkatan pasokan hasil perikanan lokal dan peternakan lobster," kata kepala BKHIT Malut Willy Indra Yunan di Ternate, Minggu.
Willy menegaskan, komitmen pihaknya untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mendukung program pengawasan berbagai kebutuhan hasil perikanan lokal.
Oleh karena itu, saat ini, pihaknya menggandeng Polda Malut dalam menjaga keamanan dan kualitas produk pertanian dan peternakan yang masuk dan keluar dari Malut.
Sehingga, dengan adanya koordinasi yang baik antara Polda Malut dan Balai Karantina, diharapkan tantangan dalam sektor pertanian dan peternakan di Maluku Utara dapat diatasi, serta potensi daerah dapat dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat.
"Kami mengapresiasi perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Kapolda terhadap sektor pertanian dan peternakan di Maluku Utara. Kami siap bekerja sama lebih erat lagi untuk mengembangkan potensi daerah" kata Willy.
Sementara itu, Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko mengatakan, tujuan utama koordinasi dan kerja sama antara Polda Malut dan Balai Karantina sangat penting, terutama dalam pengawasan sektor perikanan.
Kapolda Malut menyampaikan beberapa poin penting mengenai kondisi dan tantangan yang dihadapi sektor pertanian dan peternakan.
Dia menyoroti hasil pertanian buah lokal hanya mencapai 8 persen dari total kebutuhan, sedangkan sisanya harus diimpor dari luar daerah. Hal ini menjadi salah satu perhatian utama, mengingat potensi besar yang dimiliki Maluku Utara dalam sektor pertanian yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu, Kapolda mengungkapkan bahwa Perusahaan IWIP (Indonesia Weda Bay Industrial Park) membutuhkan pasokan daging dalam jumlah besar. Menurutnya, hal ini bisa menjadi peluang besar bagi Maluku Utara jika mampu menyediakan stok daging yang dibutuhkan.
"Kita perlu meningkatkan kemampuan menyediakan daging dari dalam provinsi untuk mengurangi inflasi di Maluku Utara," ujar Kapolda.
Dirinya mengusulkan pengembangan peternakan lobster dengan bibit yang diambil dari Banyuwangi sebagai salah satu program unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Balai Karantina mendukung program yang diusulkan oleh Kapolda, yakni peningkatan pasokan hasil perikanan lokal dan peternakan lobster," kata kepala BKHIT Malut Willy Indra Yunan di Ternate, Minggu.
Willy menegaskan, komitmen pihaknya untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mendukung program pengawasan berbagai kebutuhan hasil perikanan lokal.
Oleh karena itu, saat ini, pihaknya menggandeng Polda Malut dalam menjaga keamanan dan kualitas produk pertanian dan peternakan yang masuk dan keluar dari Malut.
Sehingga, dengan adanya koordinasi yang baik antara Polda Malut dan Balai Karantina, diharapkan tantangan dalam sektor pertanian dan peternakan di Maluku Utara dapat diatasi, serta potensi daerah dapat dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat.
"Kami mengapresiasi perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Kapolda terhadap sektor pertanian dan peternakan di Maluku Utara. Kami siap bekerja sama lebih erat lagi untuk mengembangkan potensi daerah" kata Willy.
Sementara itu, Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko mengatakan, tujuan utama koordinasi dan kerja sama antara Polda Malut dan Balai Karantina sangat penting, terutama dalam pengawasan sektor perikanan.
Kapolda Malut menyampaikan beberapa poin penting mengenai kondisi dan tantangan yang dihadapi sektor pertanian dan peternakan.
Dia menyoroti hasil pertanian buah lokal hanya mencapai 8 persen dari total kebutuhan, sedangkan sisanya harus diimpor dari luar daerah. Hal ini menjadi salah satu perhatian utama, mengingat potensi besar yang dimiliki Maluku Utara dalam sektor pertanian yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu, Kapolda mengungkapkan bahwa Perusahaan IWIP (Indonesia Weda Bay Industrial Park) membutuhkan pasokan daging dalam jumlah besar. Menurutnya, hal ini bisa menjadi peluang besar bagi Maluku Utara jika mampu menyediakan stok daging yang dibutuhkan.
"Kita perlu meningkatkan kemampuan menyediakan daging dari dalam provinsi untuk mengurangi inflasi di Maluku Utara," ujar Kapolda.
Dirinya mengusulkan pengembangan peternakan lobster dengan bibit yang diambil dari Banyuwangi sebagai salah satu program unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024