Ambon (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku belum mengetahui pasti jatah jumlah tenaga dokter ahli atau spesialis yang akan ditempatkan pada berbagai wilayah perbatasan di daerah setempat.

"Saya belum mendengar berita itu secara detail, tapi kalau Maluku dijatahkan dokter spesialis dari pemerintah, tentunya akan ada pemberitahuan," kata Kadis Kesehatan Maluku dr M Pontoh di Ambon, Rabu.

Pemerintah akan menyiapkan sekitar 6.000 tenaga dokter ahli yang akan disebarkan pada seluruh provinsi yang wilayahnya berbatasan dengan negara tetangga.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya banyak berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura di wilayah barat dan Brunei Darusallam, Philipina, Timor Leste, Papua New Guini dan Australia di wilayah tengah dan kawasan timur termasuk Provinsi Maluku.

M. Pontoh mengatakan, secara khusus tenaga dokter spesialis di Maluku masih sangat terbatas dan tidak tersebar merata di 11 kabupaten/kota.

Jadi kalau ada program penempatan tenaga dokter ahli dari pemerintah untuk disebarkan pada wilayah-wilayah perbatasan seperti ini tentunya sangat disambut positif agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih maksimal.

Meski dikatakan masih minim dan terbatas, namun infrastruktur pendukung yang cukup membantu kelancaran tugas dokteri biasanya ada di pusat-pusat kota kabupaten, yang penting bergantung kesungguhan para dokter ahli untuk tetap bertahan di wilayah terjauh yang sudah berbatasan langsung dengan negara lain," katanya.

Dia menambahkan, meski belum mendapat informsi resmi dari pemerintah terkait rencana penempatan dokter ahli di wilayah perbatasan, namun kalau program ini dijalankan maka ada kemungkinan menggunakan sistem kontrak seperti dokter dan tenaga bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang sudah berjalan selama ini.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013