Kehadiran kapal pesiar berukuran besar seperti MV Pasic Explorer asal Australia yang mengangkut ribuan wisatawan mancanegara di Kota Ambon harus dimanfaatkan pemerintah daerah secara optimal untuk merangsang ekonomi warga.
"Tetapi perlu dipahami juga kalau pengembangan pariwisata daerah perlu didukung dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang representatif hingga pelibatan semua pihak terkait," kata anggota DPRD Maluku Jantje Wenno di Ambon, Selasa.
Menurut dia, meski pun hal yang kecil dan terlihat sepele namun sebenarnya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan karena merupakan sebuah bentuk pelayanan yang menimbulkan kesan positif bagi mereka.
Sekitar 2.500 wisatawan asal Australia dan beberapa negara lain yang ada di atas Kapal Pesiar MV Pacific Explorer hari ini merapat di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon pada pukul 14:00 WIT.
Mereka kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok untuk masuk ke Kota Ambon sambil menaiki becak sambil berhujan-hujanan, sebagian lagi menggunakan sejumlah bus mendatangi berbagai lokasi objek wisata di Pulau Ambon.
Saat mengunjungi tugu pahlawan nasional Martha Christina Tuahahuw di Kelurahan Karangpanjang, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon), belasan wisman ini memasuki gedung Kantor DPRD Maluku hanya untuk mencari toilet.
"Penanganan bidang pariwisata harus komprehensif melibatkan semua pihak termasuk Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Maluku, dan selain pemandu wisata, harus ada pegawai Dinas Pariwisata yang turut melakukan pendampingan," katanya.
Sehingga pemerintah daerah tidak hanya sekedar melakukan penyambutan di area pelabuhan lalu menggelar pameran produk-produk UMKM semata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Tetapi perlu dipahami juga kalau pengembangan pariwisata daerah perlu didukung dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang representatif hingga pelibatan semua pihak terkait," kata anggota DPRD Maluku Jantje Wenno di Ambon, Selasa.
Menurut dia, meski pun hal yang kecil dan terlihat sepele namun sebenarnya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan karena merupakan sebuah bentuk pelayanan yang menimbulkan kesan positif bagi mereka.
Sekitar 2.500 wisatawan asal Australia dan beberapa negara lain yang ada di atas Kapal Pesiar MV Pacific Explorer hari ini merapat di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon pada pukul 14:00 WIT.
Mereka kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok untuk masuk ke Kota Ambon sambil menaiki becak sambil berhujan-hujanan, sebagian lagi menggunakan sejumlah bus mendatangi berbagai lokasi objek wisata di Pulau Ambon.
Saat mengunjungi tugu pahlawan nasional Martha Christina Tuahahuw di Kelurahan Karangpanjang, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon), belasan wisman ini memasuki gedung Kantor DPRD Maluku hanya untuk mencari toilet.
"Penanganan bidang pariwisata harus komprehensif melibatkan semua pihak termasuk Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Maluku, dan selain pemandu wisata, harus ada pegawai Dinas Pariwisata yang turut melakukan pendampingan," katanya.
Sehingga pemerintah daerah tidak hanya sekedar melakukan penyambutan di area pelabuhan lalu menggelar pameran produk-produk UMKM semata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024