Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wigoena menilai salah satu kriteria yang harus dipenuhi calon ketua umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) adalah memiliki kepedulian kepada olahraga tepok bulu serta jiwa kepemimpinan.
“Karena kalau tidak, bagaimana dia mau memimpin anak buahnya? Kalau tidak punya, sulit agar bawahannya itu menghormati dia,” kata Imelda, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis.
Ketua klub yang pernah melahirkan atlet-atlet nasional seperti Susi Susanti, Hendra Setiawan, Markis Kido, dan Marcus Fernaldi Gideon itu melanjutkan, sosok ketua PBSI juga harus yang mengerti banyak hal dan pintar dalam menyelesaikan permasalahan organisasi.
Wanita yang juga legenda bulu tangkis Indonesia itu menambahkan, ketum PBSI perlu memiliki kepedulian terhadap bulu tangkis.
“Seorang ketua umum itu nantinya harus berusaha untuk mengetahui soal bulu tangkis, seluruh seluk beluknya dan itu tidak mudah. Jadi harus orang yang serius dan punya hati (untuk bulu tangkis),” kata Imelda.
Baca juga: PBSI ungkap alasan hanya turunkan ganda campuran di German Open
“Sosok Ketum PBSI juga harus bisa membuat keputusan. Dia harus bisa menjadi decision maker. Bisa menangkap ide-ide, masukan dan informasi dari bawahan untuk menilai dan membuat keputusan,” ujarnya menambahkan.
Adapun salah satu nama yang digaungkan untuk masuk dalam bursa ketua umum PBSI periode 2024-2028 adalah Sekretaris Jenderal sekaligus Ketua Tim AdHoc PBSI Fadil Imran.
“Saya lihat pak Fadil ini mendekati kriteria yang saya bilang soal Ketum PBSI yang ideal,” kata Imelda.
Sementara itu, PBSI akan segera menggelar pemilihan ketua umum baru untuk periode 2024-2028 melalui Musyawarah Nasional (Munas) 2024 di Surabaya, Jawa Timur, pada 9-11 Agustus mendatang.
Sejumlah ketua PBSI daerah mulai dari Nusa Tenggara Barat hingga Kalimantan Selatan pun disebut telah memberikan dukungan untuk pencalonan Fadil Imran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Imelda: Calon ketum PBSI harus miliki kepedulian kepada bulu tangkis
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024