Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)  PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) berhasil meningkatkan pendapatan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM)  minyak kayu putih Ketel Parigi di Desa Sawa, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.

"PLN  memberikan bantuan berupa pembangunan rumah produksi/ketel, pembelian material pendukung produksi, hingga bantuan modal usaha untuk operasional maupun sewa lahan sehingga pendapatan pelaku UKM meningkat," kata General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) di Ambon, Senin. 
 
Menurut dia, Desa Sawa merupakan salah satu desa yang memiliki aktivitas pengelolaan minyak kayu putih, tetapi dalam pengelolaan bisnis, UKM Ketel Parigi terkendala  kurangnya permodalan, minim Sumber Daya Manusia (SDM), dan kesulitan untuk bersaing dengan pelaku usaha skala besar. 

"Kendala tersebut menyebabkan nasib para pelaku usaha lokal menjadi terpuruk.Kondisi ini yang mendorong PLN UIW MMU untuk mengambil peran melalui program TJSL,"  kata dia

Ia mengatakan, dalam menjalankan bisnis PLN juga memberi perhatian kepada peningkatan perekonomian di wilayah kerja. 

“PLN akan terus hadir dan berkolaborasi memajukan pelaku UKM demi peningkatan sektor ekonomi di daerah Kabupaten Buru khususnya, " ujarnya. 

Hal ini selaras dengan konsep Sustainable Development Goals (SDG’s) karena PLN tidak hanya fokus pada usaha ketenagalistrikan tapi juga berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membangun UKM secara berkelanjutan. 

Sejak 2020, PLN UIW MMU konsisten memberikan bantuan kepada UKM Ketel Parigi. Adapun bantuan yang diberikan PLN UIW MMU berupa pembangunan rumah produksi/ketel, pembelian material pendukung produksi, hingga bantuan modal usaha untuk operasional maupun sewa lahan.

“Kami berharap melalui bantuan TJSL ini, pelaku UKM Ketel Parigi ini bisa meningkatkan produksinya dan membuka lebih banyak kesempatan pemberdayaan masyarakat setempat," kata Awat. 

Ketua UKM Ketel Parigi Abdula Malaka menyatakan, pohon kayu putih yang tumbuh secara alamiah di daerahnya menghasilkan minyak dengan tingkat kemurnian tinggi dan mengandung komponen utama yaitu sineol sekitar 65-75 persen, dan melewati proses penyulingan yang baik, akan menghasilkan produk yang berkualitas. 

"Awal berproses kami dihadapkan dengan kendala modal usaha,sarana dan prasarana yang tidak memadai. Sehingga jumlah produksinya tidak terlalu banyak," katanya. 

Tetapi melalui bantuan modal usaha dalam bentuk pinjaman yang dikucurkan PLN UIW MMU, mampu digunakan untuk berproduksi. Hingga setahun berjalan, omzet UKM Ketel Parigi menembus angka Rp81 juta per bulan.

“Pencapaian ini berkat bantuan modal usaha, serta sarana dan prasarana yang diberikan PLN UIW MMU kepada kami. Perputaran ekonomi di sini juga semakin baik, terbukti sebelumnya hanya bisa menjual 10 botol, sekarang sudah bisa menjual 30 botol per hari," kata Abdula.

Ia berharap, ke depan UKM Ketel Parigi bisa lebih mandiri dan dapat memperluas pemasaran produk minyak kayu putih bukan hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri, sehingga masyarakat sekitar dapat diberdayakan serta omzet semakin meningkat.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024