Ambon (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menghadirkan listrik 24 jam pada lima pulau di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
"Lima pulau yang berhasil dilistriki yakni Pulau Sjahrir, Ay, Rhun dan Pulau Hatta. Kemudian, Pulau Buano, Huamual Belakang di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)," kata General Manager PLN UIW MMU Awat Tuhuloula di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan saat ini sistem kelistrikan disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dibangun di setiap pulau seperti di Pulau Sjahrir yang telah dibangun terlebih dahulu.
Setiap PLTD katanya, memiliki kapasitas yang berbeda yakni Pulau Ay memiliki kapasitas daya mampu 200 kW, dengan beban puncak 77 kW.
Sementara Pulau Hatta memiliki kapasitas total daya mampu 215 kW, dengan beban puncak 38 kW, Pulau Rhun daya mampu 120 kW, dan beban puncak 10 kW.
Di Pulau Sjahrir yang memiliki kapasitas daya mampu mesin 40 kW, dan beban puncak 20 kW, serta yang terbesar di Pulau Buano kapasitas total daya mampu mencapai 720 kW, dan beban puncak 184 kW.
Ia menyatakan, setidaknya 2.625 pelanggan kini bisa menikmati listrik 24 jam, dengan rincian 34 pelanggan di Pulau Sjahrir, 391 pelanggan di Pulau Ay, 405 pelanggan di Pulau Rhun, 165 pelanggan di Pulau Hatta dan 1.630 pelanggan di Pulau Buano.
“Komitmen kami menyediakan akses kebutuhan listrik bagi masyarakat di daerah kepulauan akhirnya berbuah manis. Total terdapat 2.625 pelanggan yang akhirnya bisa menikmati listrik 24 jam,” ujarnya.
Awat menyatakan, penyalaan listrik 24 jam sebagai bentuk hadirnya negara bagi masyarakat, terutama di daerah kepulauan yang dilatarbelakangi dengan kesulitan akses keterhubungan.
Kelima pulau ini memiliki fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas pembantu. Kebutuhan listrik untuk operasional fasilitas ini akan semakin mendorong kualitas hidup masyarakat baik dari sisi pendidikan maupun kesehatan.
Hal ini sejalan dengan Program Electrifying Agriculture yang tentu menjadi program PLN dalam hal mendukung masyarakat untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produktivitas pertanian.
Sementara potensi laut yang dimiliki kelima pulau ini juga dapat dikembangkan melalui program Electrifying Marine, agar masyarakat bisa secara mandiri meningkatkan taraf hidupnya.
“Kami berharap, listrik 24 jam ini tak hanya memberi terang di rumah warga, melainkan juga masa depan dengan kualitas hidup yang lebih baik dapat dirasakan masyarakat di lima pulau ini,” katanya.