Ambon (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “PLN Peduli” menyalurkan bantuan kepada Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku.
Bantuan yang diberikan meliputi rumah produksi hingga berbagai alat produksi berbasis listrik seperti food dehydrator, mesin roasting elektrik, grinder kopi industrial, chamber vacuum sealer, dan continuous band sealer.
"Serta fasilitas pendukung cafe seperti mesin espresso, freezer, hingga alat pengemasan skala besar," kata General Manager PLN UIW MMU, Noer Soeratmoko, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku merupakan koperasi berbasis komunitas yang fokus mengangkat potensi kopi lokal melalui brand Kopi Tuni.
Transformasi alat produksi ini katanya, telah mendorong peningkatan efisiensi dan kualitas produk secara signifikan. Waktu pengeringan biji kopi yang sebelumnya mencapai 2 minggu, kini hanya membutuhkan 2 jam. Proses roasting yang dulu 1 jam per kilogram, kini menjadi 15 menit untuk 4 kilogram.
Hal ini memungkinkan peningkatan kapasitas produksi dan konsistensi kualitas, yang berujung pada pertumbuhan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
ia menuturkan, dukungan ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam memberdayakan ekonomi lokal dan menciptakan kemandirian masyarakat melalui energi dan kolaborasi.
“Kami melihat potensi besar dari Kopi Tuni bukan hanya sebagai produk lokal berkualitas, tapi juga sebagai penggerak ekonomi berbasis komunitas. Melalui PLN Peduli, kami ingin memastikan bahwa listrik dan energi tak hanya menerangi rumah, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, mandiri, dan sejahtera,” katanya.
Ketua Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku, Andre Wolther Agustinus Sopulatu menyampaikan apresiasi dan optimisme terhadap masa depan kopi Maluku.
“Bantuan dari PLN bukan sekadar bantuan alat. Ini adalah bentuk nyata kepercayaan kepada kami sebagai komunitas. Dengan alat-alat ini, kami mampu meningkatkan produktivitas, menjaga kualitas, dan memperluas pasar kami," katanya.
Selain itu para petani,kini lebih sejahtera, dan generasi muda pun mulai melihat kopi sebagai masa depan, bukan masa lalu.
"Kopi tuni juga pernah mengikuti pameran di Yunani dan sekarang juga kami sedang memperluas marketing ke luar negeri. Produk kami sekarang dalam proses pengiriman melalui jasa titip ke Amerika Serikat. Ini semua tidak terlepas dari bantuan PLN," kata dia.
Melalui bantuan ini, jumlah tenaga kerja di cafe bertambah, mitra UMKM meningkat, dan muncul inisiatif pembibitan kopi lokal. PLN berharap keberhasilan Koperasi Seribu Negeri Kopi Maluku dapat menjadi model replikasi bagi komunitas lain di wilayah timur Indonesia.
