Ambon (Antara Maluku) - Penggunaan energi listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi masyarakat yang menghuni enam kecamatan di luar Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dinilai lebih efektif.

"Kabupaten MTB terdapat sepuluh kecamatan dan hanya empat di antaranya yang terletak di Pulau Yamdena, sedangkan enam kecamatan lainnya terletak di pulau-pulau yang terpisah," kata anggota DPRD Maluku, Melky Sairdekut di Ambon, Minggu.

Geografis wilayah seperti ini menjadi kendala tersendiri bagi pihak PLN untuk membangun jaringan secara serempak di semua kecamatan.

Melky mengatakan, kalau ada warga yang mengeluh sampai saat ini belum menikmati layanan listrik dari PLN itu wajar, tapi masyarakat bisa menggunakan energi listrik yang bersumber dari PLTS untuk sementara waktu.

"Yang pasti, kondisi MTB sekarang ini mengalami kemajuan yang lebih baik pascapemekaran, meski layanan PLN belum menjangkau semua pelosok desa tapi beberapa ibu kota kecamatan sudah ada," katanya.

Karena itu, semestinya didorong terus program listrik tenaga surya kalau tidak ada PLTD karena lebih mudah diakses dan sangat membantu masyarakat, dari pada harus mempertibangkan PLN yang proses pengerjaannya cukup panjang dan berat.

Enam kecamatan yang terpisah dari pulau Yamdena dan harus ditempuh lewat jalur laut, membuat warga memilih mesin genset sebagai sumber energi penerangan dengan waktu terbatas sambil menunggu bantuan pemerintah.

"Jadi kalau melakukan perbandingan era dahulu dengan sekarang sudah berubah walau pun belum semua, tapi mudah-mudah di Kecamatan Kormomolin, Nirunmas, dan Kecamatan Wurlabobar bisa dilakukan secara bertahap karena tidak mungkin PLN melakukannya secara serempak," ujar Melky.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013