Direktur Ambon Musik Office (AMO) Ronny Loppies memaparkan praktik terbaik Ambon City of music  (Ambon Kota Musik) dari lokal menuju global pada sosialisasi seleksi nasional pengusulan nominasi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN)  tahun 2024.

"Saya berkesempatan mempresentasikan praktik terbaik Ambon City of Music mulai dari upaya menjadi kota musik hingga deklarasi. Diharapkan bahwa pengalaman ini akan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mempersiapkan diri menuju UCCN, " katanya, Rabu.

Ia mengatakan proses panjang Ambon menjadi kota musik dunia oleh UNESCO tidak terlepas dari peran berbagai pihak untuk terus mempertahankan status.

Sejumlah capaian dipaparkan pada pendampingan usulan nominasi UCCN, seperti proses perjalanan Ambon menuju kota musik dunia, potensi ekonomi kreatif di Ambon, pembuatan inovasi pelayanan publik, program terobosan, kerja sama dengan kota kreatif lainnya di dunia, serta mengirimkan musisi ke luar negeri.

"Salah satu inovasi unggulan kami adalah sound of green berkaitan dengan lingkungan, bagaimana melestarikan bambu sebagai dasar suling yang harus terus dilestarikan, baik dari sisi bambu maupun musik," katanya.

Inovasi unggulan sound of green itu disebut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebagai program internasional.

"Sejumlah musisi kota Ambon diundang tampil di sejumlah negara seperti di festival yang digelar di Paducah, negara bagian Kentucky Amerika Serikat, Jinju Korea Selatan, berpartisipasi dalam program Feta de La Musique, dan berkolaborasi dengan musisi lain se-Asia pada Theme Song One Asia - Sending All The Love di Asian Games Hangzhou, " katanya.

Sebelumnya pada tahun 2023 ia  juga telah ditunjuk oleh UNESCO sebagai penilai untuk kota-kota kreatif di tingkat internasional dan masuk sebagai Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) sesuai Surat Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor: SK/44/DI.01.00/MK/2024 tertanggal 22 April 2024, akan bekerja sama para pakar arsitektur dan perancangan kota.

Proses penilaian oleh Panselnas itui akan berlangsung sampai September 2024, dimana dari 75 kota akan dipilih sampai dengan enam kota yang masuk nominasi, kemudian mengerucut menjadi empat kota nominasi.

Pada akhirnya akan dipilih dua kota nominasi yang akan dikirimkan dossier ke UNESCO untuk dinilai di tingkat internasional pada sektor kreatif yang berbeda.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024