Ambon (Antara Maluku) - Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Bintang Juliana menyatakan Ibrahim Latuconsina, warga Kota Ambon, bukan menghilang ataudiculik, melainkan sengaja kabur ke Jakarta akibat terlilit utang.

"Ibrahim Latuconsina, warga BTN Batu Merah, yang oleh keluarganya dinyatakan hilang sejak 3 November 2013, merancang dan menyebarkan isu seakan-akan diculik. Ternyata, ia melarikan diri ke Jakarta karena terlilit utang ke rekan bisnisnya dengan jumlah miliaran rupiah," katanya di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, Ibrahim ditangkap aparat kepolisian saat tiba di Bandara Pattimura Ambon, Minggu (8/12) dengan didampingi salah seorang kerabatnya, Jamal Latuconsina.

"Saudara Ibrahim dibawa kerabatnya ke Ambon untuk menyerahkan diri ke kepolisian atas perbuatan yang dilakukan dan telah meresahkan warga Kota Ambon dan sekitarnya," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Kapolres, sebelum melarikan diri, Ibrahim keluar dari rumahnya menuju Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe dan sengaja meninggalkan kendaraan Daihatsu di kawasan tersebut.

"Ia juga menyayat tangannya sendiri dan menempelkan darah di mobil agar terkesan dianiaya orang. Skenario yang dibuatnya supaya seolah-oleh dirinya dianiya dan diculik orang tidak dikenal," ujarnya.

Setelah meninggalkan kendaraan di Amahusu, lanjutnya Ibrahim kemudian berangkat menggunakan salah satu maskapai penerbangan ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Cirebon, Jawa Barat.

"Di Cirebon yang bersangkutan mengontrak rumah dan sempat mengirimkan surat kepada istrinya untuk menyatakan permohonan maaf dan memberitahukan bahwa dirinya dalam kondisi sehat," katanya.

Kapolres menyatakan jajarannya, masih mendalami kasus tersebut dengan melakukan pemeriksaan intensif guna mengetahui motif dibalik isu yang dilakukan Ibrahim Latuconsina.

"Saat ini yang bersangkutan diperiksa serius oleh penyidik Reskirm Polres Ambon dan Reskrimsus Polda Maluku. Kami juga telah menetapkan status tersangka ke yang bersangkutan," tandasnya.

Ia menambahkan, akibat perbuatan Ibrahim, pihak keluarganya telah mendatangi Mapolda Maluku, DPRD Kota Ambon, Pemerintah Kota dan Kantor Gubernur Maluku untuk mendesak pemerintah dan aparat kepolisian mengusut kasus "penculikan" tersebut.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013