Ambon (Antara Maluku) - Kodam XVI/Pattimura berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Basarnas Maluku dan Maluku Utara guna memantau perkembangan cuaca di wilayah tersebut.
"Mengantisipasi perubahan cuaca yang berkembang kami selalu berkoordinasi dengan BMKG, BNPB dan Basarnas," kata Pangdam Eko dalam teleconference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman di Ambon, Senin.
Menurut dia, kemungkinan bencana alam yang akan timbul selama Januari sampai Pebruari 2014 adalah bencana banjir, namun sampai saat ini masih aman, belum ada indikasi akan terjadi.
"Indikasi terjadinya bencana banjir yaitu pada Mei sampai Agustus 2014," katanya.
Pangdam juga melaporkan kesiapan jajarannya dalam rangka mengantisipasi bencana banjir selama musim hujan dengan menyiagakan satuan "stand by" dan "home base".
"Tim Alberzi Denzipur-5/CMG disiapkan untuk mengantisipasi bencana banjir yang melanda wilayah Kota Ambon dan sekitarnya," ujarnya.
Karena itu, lanjut Pangdam, personel yang disiagakan mulai dari tingkat Korem sampai Koramil akan selalu berkoordinasi dan bersinergis dengan seluruh instansi serta komponen lainnya.
Pangdam juga melaporkan bahwa telah terjadi kebakaran rumah asrama Kodim 1508/Tobelo pada Sabtu (18/1) yang disebabkan badai disertai hujan sehingga terjadi korsleting di salah satu rumah anggota.
"Ada enam rumah yang terbakar tetapi tidak ada korban jiwa dan selanjutnya akan segera diperbaiki," katanya.
Kemudian telah terjadi jatuhnya pesawat jenis Piper PA-31 PK-IWT milik perusahaan PT Intan Angkasa di kawasan UN pantai Desa Taar Kecamatan Dullah Kota Tual.
"Pesawat ditumpangi oleh empat orang terdiri dari Capten Pilot (Widy), dua orang teknisi (Aris dan Efi) serta satu orang ground staf (Jefri) semuanya meninggal dunia karena hangus terbakar, " jelas Pangdam Eko.
Pesawat tersebut bertolak dari bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, pesatwa akan Laks Refuel di Bandara Dumatubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, tetapi 15 menit sebelum landing setelah kontak dengan petugas bandara.
Tetapi beberapa menit kemudian pihak bandara mendapat berita dari masyarkat bahwa pesawat tersebut telah jatuh di kawasan pantai UN Desa Taar, Kota Tual.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Mengantisipasi perubahan cuaca yang berkembang kami selalu berkoordinasi dengan BMKG, BNPB dan Basarnas," kata Pangdam Eko dalam teleconference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman di Ambon, Senin.
Menurut dia, kemungkinan bencana alam yang akan timbul selama Januari sampai Pebruari 2014 adalah bencana banjir, namun sampai saat ini masih aman, belum ada indikasi akan terjadi.
"Indikasi terjadinya bencana banjir yaitu pada Mei sampai Agustus 2014," katanya.
Pangdam juga melaporkan kesiapan jajarannya dalam rangka mengantisipasi bencana banjir selama musim hujan dengan menyiagakan satuan "stand by" dan "home base".
"Tim Alberzi Denzipur-5/CMG disiapkan untuk mengantisipasi bencana banjir yang melanda wilayah Kota Ambon dan sekitarnya," ujarnya.
Karena itu, lanjut Pangdam, personel yang disiagakan mulai dari tingkat Korem sampai Koramil akan selalu berkoordinasi dan bersinergis dengan seluruh instansi serta komponen lainnya.
Pangdam juga melaporkan bahwa telah terjadi kebakaran rumah asrama Kodim 1508/Tobelo pada Sabtu (18/1) yang disebabkan badai disertai hujan sehingga terjadi korsleting di salah satu rumah anggota.
"Ada enam rumah yang terbakar tetapi tidak ada korban jiwa dan selanjutnya akan segera diperbaiki," katanya.
Kemudian telah terjadi jatuhnya pesawat jenis Piper PA-31 PK-IWT milik perusahaan PT Intan Angkasa di kawasan UN pantai Desa Taar Kecamatan Dullah Kota Tual.
"Pesawat ditumpangi oleh empat orang terdiri dari Capten Pilot (Widy), dua orang teknisi (Aris dan Efi) serta satu orang ground staf (Jefri) semuanya meninggal dunia karena hangus terbakar, " jelas Pangdam Eko.
Pesawat tersebut bertolak dari bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, pesatwa akan Laks Refuel di Bandara Dumatubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, tetapi 15 menit sebelum landing setelah kontak dengan petugas bandara.
Tetapi beberapa menit kemudian pihak bandara mendapat berita dari masyarkat bahwa pesawat tersebut telah jatuh di kawasan pantai UN Desa Taar, Kota Tual.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014