Ambon (Antara Maluku) - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Maluku memprogramkan pemberdayaan ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan, guna meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat.
"Kami sudah merancangkan program dari Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) tahun ini untuk pemberdayaan ibu rumah tangga agar bisa memanfaatkan pekarangan rumah mereka," kata Kepala BKP Maluku Paulus Kaihatu, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan para ibu rumah tangga akan dibentuk menjadi beberapa kelompok tani, kemudian dibina dan dilatih untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka sebagai lahan pertanian rumah tangga.
Setiap kelompok akan diberikan bantuan berupa paket berisi berbagai macam bibit sayuran, setiap paket yang dianggarkan dari APBD BKP Maluku itu bernilai Rp19 juta.
"Ini juga salah satu upaya bagi para ibu rumah tangga untuk menyediakan pangan dan konsumsi sehari-hari tanpa harus membeli lagi ke pasar, jika ada kelebihan bisa juga untuk dijual," katanya.
Lebih lanjut Paulus mengatakan, program pemberdayaan ibu rumah tangga akan difokuskan di desa-desa pada dua kabupaten, yakni Maluku Barat Daya dan Maluku Tenggara Barat. Hal ini terkait dengan upaya peningkatan ketersediaan pangan di daerah-daerah yang aksesnya ke ibu kota provinsi Maluku cukup jauh.
"Akses transportasi dari dan ke dua kabupaten itu cukup jauh, sehingga kami merasa perlu ada program upaya peningkatan ketahanan pangan, dimaksudkan agar pangan dan konsumsi masyarakat di sana tetap terpenuhi," katanya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, tak hanya memberdayakan para ibu rumah tangga, pihaknya juga akan tetap mengontrol harga sembilan bahan pokok (sembako) di daerah-daerah.
Pengontrolan tersebut, dilakukan dengan memantau harga-harga sembako di beberapa pasar tradisional di Ambon, kemudian dipublikasikan melalui RRI agar dapat diketahui oleh masyarakat.
"Kami bekerja sama dengan RRI Ambon agar lokasi-lokasi yang tidak bisa menangkap siaran televisi masih bisa mendapatkan informasi tentang itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Kami sudah merancangkan program dari Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) tahun ini untuk pemberdayaan ibu rumah tangga agar bisa memanfaatkan pekarangan rumah mereka," kata Kepala BKP Maluku Paulus Kaihatu, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan para ibu rumah tangga akan dibentuk menjadi beberapa kelompok tani, kemudian dibina dan dilatih untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka sebagai lahan pertanian rumah tangga.
Setiap kelompok akan diberikan bantuan berupa paket berisi berbagai macam bibit sayuran, setiap paket yang dianggarkan dari APBD BKP Maluku itu bernilai Rp19 juta.
"Ini juga salah satu upaya bagi para ibu rumah tangga untuk menyediakan pangan dan konsumsi sehari-hari tanpa harus membeli lagi ke pasar, jika ada kelebihan bisa juga untuk dijual," katanya.
Lebih lanjut Paulus mengatakan, program pemberdayaan ibu rumah tangga akan difokuskan di desa-desa pada dua kabupaten, yakni Maluku Barat Daya dan Maluku Tenggara Barat. Hal ini terkait dengan upaya peningkatan ketersediaan pangan di daerah-daerah yang aksesnya ke ibu kota provinsi Maluku cukup jauh.
"Akses transportasi dari dan ke dua kabupaten itu cukup jauh, sehingga kami merasa perlu ada program upaya peningkatan ketahanan pangan, dimaksudkan agar pangan dan konsumsi masyarakat di sana tetap terpenuhi," katanya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, tak hanya memberdayakan para ibu rumah tangga, pihaknya juga akan tetap mengontrol harga sembilan bahan pokok (sembako) di daerah-daerah.
Pengontrolan tersebut, dilakukan dengan memantau harga-harga sembako di beberapa pasar tradisional di Ambon, kemudian dipublikasikan melalui RRI agar dapat diketahui oleh masyarakat.
"Kami bekerja sama dengan RRI Ambon agar lokasi-lokasi yang tidak bisa menangkap siaran televisi masih bisa mendapatkan informasi tentang itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014