Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau seluruh warga Maluku Utara (Malut) untuk mewaspadai cuaca ekstrem terkait dengan dampak hujan lebat.

"Di samping itu, adanya penurunan visbil akibat hujan lebat disertai petir pada siang hingga malam hari," kata Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate Justia D Galensong di Ternate, Senin.

Dia mengatakan saat ini terpantau adanya pola konvergensi di kabupaten/kota di Maluku Utara yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif.

Umumnya, katanya, kondisi cuaca di Malut selama 7-13 Oktober 2024 berupa keadaan berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat secara fluktuatif pada pagi, siang, sore, malam, dan dini hari.

Ia meminta warga waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi, seperti angin kencang di Maluku Utara dalam satu minggu ke depan.

BMKG memprediksi potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.

Pada 9-10 Oktober 2024, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.

Pada 11-13 Oktober 2024, potensi hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di sebagian besar Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.

Justia meminta pemerintah dan masyarakat memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.

Selain itu, masyarakat diimbau mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.

Dia mengharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024