Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, mencatat sebanyak 46 kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya selama sepekan terakhir.
"Gempa bumi sebanyak 46 kali mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya pada periode 11- 17 Oktober 2024," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro di Ambon, Jumat.
Dari 46 kali kejadian gempa, didominasi gempa bumi dangkal (<60) dengan satu kejadian gempa bumi dirasakan.
Kejadian gempa bumi dengan magnitudo <5 yang terjadi di pulau Seram, sedangkan gempa bumi dengan kedalaman menengah (H>60 km) dengan magnitudo 5 didominasi di Laut Banda bagian selatan.
Dari 46 kejadian gempa bumi terdapat satu gempa bumi yang dirasakan dengan intensitas II MMI di Masohi.
Ia mengatakan, jumlah kejadian gempa bumi terbanyak, berkekuatan di bawah magnitudo 3. BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.
Selain itu, jika terjadi gempa bumi, warga diminta untuk tenang, waspada serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG,
"Hingga saat ini tidak ada alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, dan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Gempa bumi sebanyak 46 kali mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya pada periode 11- 17 Oktober 2024," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro di Ambon, Jumat.
Dari 46 kali kejadian gempa, didominasi gempa bumi dangkal (<60) dengan satu kejadian gempa bumi dirasakan.
Kejadian gempa bumi dengan magnitudo <5 yang terjadi di pulau Seram, sedangkan gempa bumi dengan kedalaman menengah (H>60 km) dengan magnitudo 5 didominasi di Laut Banda bagian selatan.
Dari 46 kejadian gempa bumi terdapat satu gempa bumi yang dirasakan dengan intensitas II MMI di Masohi.
Ia mengatakan, jumlah kejadian gempa bumi terbanyak, berkekuatan di bawah magnitudo 3. BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.
Selain itu, jika terjadi gempa bumi, warga diminta untuk tenang, waspada serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG,
"Hingga saat ini tidak ada alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, dan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024