Penjabat Ketua TP PKK Dessy Kaya menyatakan kunjungan balita ke posyandu mengalami peningkatan sebagai upaya deteksi dini masalah kesehatan anak.
Kunjungan anak balita ke posyandu meningkat dari 16.658 anak pada periode Januari 2024, menjadi 21.717 anak pada Juni 2024, atau naik sekitar 5.059 anak dalam kurun waktu enam bulan, katanya, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan kunjungan ini memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan anak, khususnya terkait tinggi dan berat badan.
"Kunjungan posyandu yang tinggi penting untuk deteksi dini masalah kesehatan anak, walaupun terjadi peningkatan, masyarakat harus rutin membawa anak-anak ke posyandu untuk pemantauan kesehatan secara berkelanjutan," katanya.
Peningkatan kunjungan ke posyandu juga berdampak pada anak yang teridentifikasi mengalami kekerdilan yakni periode Januari 2024 terdapat 382 anak teridentifikasi mengalami kekerdilan, meningkat menjadi 456 anak pada Juni 2024.
Pihaknya menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keberlanjutan pencegahan kekerdilan.
"Kita membutuhkan kader posyandu yang berkomitmen tinggi dan tulus dalam menjangkau serta memberikan informasi pencegahan kekerdilan," katanya.
TP PKK katanya, sebagai mitra pemerintah siap membantu pembangunan kesejahteraan masyarakat dan keluarga, melalui berbagai program yang dilakukan ke posyandu yang memiliki kasus kekerdilan dan keluarga rawan kekerdilan.
"Upaya tersebut ditandai dengan kunjungan ke posyandu yang ada di lima kecamatan dan rutin dilakukan setiap bulan, " katanya.
TP PKK juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan generasi berkualitas di Kota Ambon yang bebas dari kekerdilan.
“Mari kita bergandeng tangan agar anak-anak Kota Ambon tumbuh menjadi generasi berkualitas, bebas kekerdillan, menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan menyambut Generasi Emas Indonesia 2045,” kata Dessy.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kunjungan anak balita ke posyandu meningkat dari 16.658 anak pada periode Januari 2024, menjadi 21.717 anak pada Juni 2024, atau naik sekitar 5.059 anak dalam kurun waktu enam bulan, katanya, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan kunjungan ini memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan anak, khususnya terkait tinggi dan berat badan.
"Kunjungan posyandu yang tinggi penting untuk deteksi dini masalah kesehatan anak, walaupun terjadi peningkatan, masyarakat harus rutin membawa anak-anak ke posyandu untuk pemantauan kesehatan secara berkelanjutan," katanya.
Peningkatan kunjungan ke posyandu juga berdampak pada anak yang teridentifikasi mengalami kekerdilan yakni periode Januari 2024 terdapat 382 anak teridentifikasi mengalami kekerdilan, meningkat menjadi 456 anak pada Juni 2024.
Pihaknya menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keberlanjutan pencegahan kekerdilan.
"Kita membutuhkan kader posyandu yang berkomitmen tinggi dan tulus dalam menjangkau serta memberikan informasi pencegahan kekerdilan," katanya.
TP PKK katanya, sebagai mitra pemerintah siap membantu pembangunan kesejahteraan masyarakat dan keluarga, melalui berbagai program yang dilakukan ke posyandu yang memiliki kasus kekerdilan dan keluarga rawan kekerdilan.
"Upaya tersebut ditandai dengan kunjungan ke posyandu yang ada di lima kecamatan dan rutin dilakukan setiap bulan, " katanya.
TP PKK juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan generasi berkualitas di Kota Ambon yang bebas dari kekerdilan.
“Mari kita bergandeng tangan agar anak-anak Kota Ambon tumbuh menjadi generasi berkualitas, bebas kekerdillan, menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan menyambut Generasi Emas Indonesia 2045,” kata Dessy.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024